pendidikan vokasi
Jumat, 04 Februari 2022 09:46 WIB
Penulis:redaksi
ENDE (Floresku.com) - Penyelenggaraan even atau turnamen sepak bola merupakan atraksi untuk menggali potensi demi peningkatan olahraga di bidang sepak bola. Namun sangat disayangkan jika penyelenggaraan turnamen sepak bola diselenggarakan tanpa topangan anggaran yang mumpun dari Pemerintah.
Realita ini, terjadi pula di Kabupaten Ende, dimana iven atau turnamen Bupati Cup yang akan diselenggarakan tahun 2022, tanpa dukungan anggaran yang mumpun dari Pemkab Ende. karena, dalam waktu dekat akan diadakan turnamen sepak bola Bupati Cup di Kecamatan Wolowaru.
Namun, penyelenggaraan kali ini, anehnya, patut diduga cenderung memaksa keterlibatan seluruh pemerintah desa (Pemdes) se-Kecamatan Wolowaru. Untuk mendukung even tersebut dengan diwajibkan setiap Pemdes menyokong anggaran sebesar 1,5 juta rupiah.
Hal ini menunjukan bahwa ketidakmampuan Pemerintah Daerah tingkat Kabupaten dalam menyelenggarakan turnamen Bupati Cup dengan tanpa mempersiapkan anggaran yang mumpuni. Karena hanya demi kepentingan turnamen, Pemdes harus dibebankan dengan anggaran 1,5 juta rupiah. “Aneh dan lucu”.
Demikian disampaikan oleh Marianus Yaduardius Laka, alumnus PMKRI Cabang Ende kepada media ini saat memberikan komentar perihal keluhan masyarakat Kecamatan Wolowaru. Jumat, 4 Februari 2022, pagi.
Ia mengatan, turnamen sepak bola Bupati Cup bukan kebutuhan yang dianggap pantas untuk diprioritaskan. Melainkan, turnemen tersebut merupakan suatu ajang seremoni yang hanya untuk mengekpresikan hura – hura.
“Pemerintah boleh menyelenggarakan turnamen, tapi jangan membebankan anggaran kepada Pemdes diseluruh Kecamatan Wolowaru. Karena itu hanya akan mengkebiri anggaran desa.
"Ini ibaratnya ayam punya telur, sapi punya nama”. Kata Rian Laka yang adalah putera Wolowaru
Menurutnya, kalau 1,5 juta digalang untuk urus kebutuhan yang sifatnya urgen di kecamatan wolowaru, silahkan saja. Namun kalau hanya untuk iven hura – hura, sebaiknya batalkan saja even itu.
“Ya kalau 1,5 juta digalang untuk kebutuhan urus bencana atau kemanusiaan, ya silahkan. Tapi kalau untuk iven, ya saya kira, Pemkab Ende harus berani kuncurkan anggaran dari kran anggaran daerah Ende”, ujar Rian Laka lagi.
Untuk itu kepada Pemerintah Kabupaten Ende segera membatalkan turnamen tersebut. Karena turnamen tersebut hanya akan membuat seluruh Pemerintah Desa terbebani dengan anggaran.
“Ya saat ini, butuh sikap tegas dari dua pemimpin kita untuk tidak memaksa Pemdes topang anggaran lagi hanya demi kepentingan turnamen Bupati Cup. Karena kalau tidak ada anggaran dari Pemerintah Kabupaten sebaiknya batalkan saja turnamen itu”. Pungkas Rian laka (Rian). ***