Menara Lonceng St. Yohanes Paulus II, Landmark Kota Maumere Mulai Dibangun

Rabu, 16 Februari 2022 09:44 WIB

Penulis:redaksi

LAND MARK.JPG
Master plan Menara Lonceng Santo Yohanes Paulus II di Maumere. (www.yotube.com)

MAUMERE (Floresku.com) - Proyek Menara Lonceng Santo Yohanes Paulus II milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sikka mulai dibangun. Bangunan yang disebut sebagai landmark Kota Maumere ini akan menelan dana Rp12 miliar.

Menara lonceng dibangun untuk mengenang kedatangan Paus Paus Santo Yohanes Paulus II di Maumere pada tahun 1989 ini terletak persis di gerbang Gelanggang Olahraga (Gelora) Paulus Samador Maumere.

Media online Katolikku.com (15/2) memberitakan, menara lonceng ini akan dijadikan salah satu destinasi rohani baru di Maumere selain Kamar Tidur Santo Yohanes Paulus di Ritapiret, Patung Kristus Raja di depan Katedral Maumere, Patung Maria Bunda Segala Bangsa Nilo dan Gereja tua Sikka.

Peletakan batu pertama atau groundbreaking telah dilaksanakan pada 2 Februari oleh Uskup Maumere Mgr. Ewaldus Martinus Sedu bersama dengan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo yang dihadiri oleh anggota Forkopimda Sikka.

Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Sikka Even Edomeko mengatakan Sumber sumber pendanaan proyek ini bukan dari APBD Sikka, melainkan dari masyarakat Sikka, umat Keuskupan Maumere, dan sumbangan pihak ketiga.

Menara ini direncanakan setinggi 50 meter dengan dua bangunan puncak menara dimana lonceng besar dipasang.

Bentuk bangunan akan mengikuti bentuk arsitektur Basilika Santo Petrus di Roma dengan banyak ornamen patung orang kudus dan malaikat. Sedangkan lonceng akan dibunyikan setiap pukul 06.00 Wita, 12.00 Wita, dan 18.00 Wita untuk mengajak masyarakat berdoa Angelus.

“Menara Lonceng dibangun karena merupakan permintaan dari masyarakat Kabupaten Sikka untuk mengenang kunjungan Paus Santo Yohanes Paulus II di Maumere. Permintaan tersebut lalu dirumuskan sebagai rencana kerja Kabupaten Sikka yang dituangkan dalam RPJMD Kabupaten Sikka tahun 2018-2023," katanya.

Peletakan batu pertama pembangunan Menara Lonceng Santo Yohanes Paulus II di gerbang Gelanggang Olahraga Paulus Samador Maumere, Sikka, NTT dilakukan oleh Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo, Rabu (2/2) (Sumber: HO-Prokopim Sikka)

Dia menyebut, menara lonceng ini akan dijadikan salah satu landmark Kota Maumere.

Landmark adalah suatu simbol visual menarik yang ditempatkan pada tempat yang strategis dan menarik perhatian.

Ini biasanya berbentuk unik, bersifat monumental, dan berukuran lebih besar dari lingkungan sekitarnya, serta mempunyai arti besar untuk keseluruhan kota dan bisa dilihat dari mana saja.

Even berharap Menara Lonceng Santo Yohanes Paulus II dapat menjadi satu obyek wisata baru, sebagaimana kehadiran Kamar Tidur Santo Yohanes Paulus di Ritapiret yang telah menjadi salah satu obyek wisata rohani Kabupaten Sikka yang banyak dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara.

Even menerangkan Gelora Samador dipilih sebagai tempat pembangunan Menara Lonceng karena Paus Yohanes Paulus II pernah merayakan ekaristi bersama 200 ribu lebih umat dari Indonesia Timur selama kunjungan pada 10-11 Oktober 1989. (Silvia A.)**