Perkuat Rantai Pasok UMKM bagi Industri Hotel, Kemenparekraf Berkolaborasi dengan Manajemen Chain Hotel

Jumat, 03 Juni 2022 20:40 WIB

Penulis:redaksi

CHAIN HOTEL.jpeg
Perteman antara Kemenparekraf dan Manajemen Chain Hotel di Jakarta, Jumat, 3 Juni 2022 (Biro Komunikasi Kemenparekraf)

JAKARTA (Floresku.com)  - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mengundang perwakilan manajemen chain hotel untuk membahas rencana kolaborasi memperkuat rantai pasok UMKM dengan industri hotel, di Jakarta, Jumat, 3 Juni 2022.

Dalam pertemuan ini, hadir perwakilan dari sejumlah manajemen chain hotel ternama di Indonesia seperti Archipelago International, Intercontinental Hotel Group, Swiss-Belhotel, Tauzia Management, dan Sahid Group.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Henky Manurung, dalam sambutannya menjelaskan bahwa UMKM adalah tulang punggung perekonomian.

“UMKM adalah tulang punggung ekonomi. Bahkan ketika pandemi covid menyerang, UMKM adalah sektor yang mampu bertahan dan bangkit”, kata Henky Manurung.

 

Henky juga menjelaskan bahwa akan terjadi pergeseran rantai pasok dalam industri hotel.

"Akan ada pergeseran dalam pemenuhan kebutuhan hotel, kebutuhan hotel yang awalnya dipenuhi oleh perusahaan atau agen, nantinya akan dipenuhi langsung oleh para pelaku UMKM," tuturnya.

Dalam kegiatan ini disepakati beberapa rencana kolaborasi, diantaranya pemenuhan kebutuhan hotel oleh UMKM, menyediakan pojok UMKM, pemasaran produk UMKM dalam saluran TV hotel dan juga  menyediakan QR code paket city tour untuk pemberdayaan masyarakat sekitar.

 Director of Sales Marketing and Business Development Sahid Internasional Hotel, Vivi Herlambang, mendukung inisiasi kolaborasi antara UMKM dengan hotel. 

“Kami sepenuhnya mendukung inisiasi kerjasama antara UMKM dengan hotel, yang terpenting adalah UMKM dapat memberikan kualitas produk yang sesuai dengan standar hotel dan harga yang tidak memberatkan operasional hotel", ujarnya.

Dalam pertemuan ini juga hadir Agung Saputra, CEO startup Surplus, untuk memperkenalkan aplikasi Surplus yang bertujuan untuk meminimalisir limbah makanan.

"Hotel dapat menjual makanan overstock melalui aplikasi Surplus, sehingga makanan yang berpotensi menjadi limbah justru masih bisa dimanfaatkan secara ekonomis," ujarnya.

Selain itu juga hadir secara online, Hartati, pemilik Purunea, memperkenalkan sedotan alami ramah lingkungan yang terbuat dari rumput purun.

Tati menjelaskan bahwa sedotan ini aman untuk digunakan karena tidak mengandung bahan kimia.

"Sedotan purun ini tidak mengandung bahan kimia yang berbahya untuk tubuh. Selain itu sedotan purun ini juga telah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI", imbuhnya.

Direktur Manajemen Industri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Anggara Hayun Anujuprana, menyampaikan harapannya kepada semua pihak, khususnya pengelola hotel, untuk bersama-sama menyukseskan program kolaborasi ini.

"Mohon kesediaan Bapak dan Ibu pengelola hotel untuk bersama-sama menyukseskan program kolaborasi ini, agar dapat memberikan dampak yang luar biasa bagi hotel, UMKM, dan Indonesia," tuturnya.

Setelah pertemuan ini, dalam waktu dekat diharapkan dapat dilakukan penandatanganan komitmen  bersama program kolaborasi antara Kemenparekraf dengan manajemen chain hotel, Surplus Indonesia, Purun dan pihak terkait lainnya. (SP/Silvia). ***