Yesus
Rabu, 24 Juli 2024 07:04 WIB
Penulis:redaksi
Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
TINDAKAN mendengarkan menjadi syarat penting untuk tahu dan paham tentang apa yang dikehendaki orang lain. Seseorang hanya bisa bertindak tepat apabila ia mendengarkan dengan baik dan benar.
Yesus mengakhiri perumpamaan tentang penabur dengan pernyataan, "Barang siapa bertelinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar", (Mat 13, 9).
Yesus mengajar. Yesus mewartakan Sabda Allah. Yesus memperkenalkan tujuan kedatangan-Nya di dunia dan kehendak Bapa-Nya. Dan banyak hal lain. Semua pengajaran dan pewartaan Yesus hanya bisa punya dampak, diterima, dipahami dan hasilkan buah jika pertama-tama orang mesti mendengarkan dengan baik dan benar.
Empat jenis tanah: di pinggir jalan, tanah berbatu-batu, semak belukar dan tanah subur mewakili tipe orang dan kualitas mendengarkan yang menjamin keberhasilan. Sebab menghasilkan buah menjadi tujuan dan harapan Yesus.
Orang berbondong-bondong mengerumuni Yesus, artinya sangat.banyak orang. Alasan mereka pun bermacam-macam. Mungkin ada yang ingin mengenal sungguh inti pewartaan Yesus. Ada yang ingin alami mukjizat dan penuhi keinginan tertentu.
Atau ingin mencari alasan untuk mempersalahkan Yesus. Ada juga yang hanya ikut-ikutan, alias ikut rame.
Maka Yesus ingatkan tentang pentingnya motivasi. Juga disposisi bathin dan kualitas hati yang menjadi tempat semaian benih Sabda Allah. Karena motivasi yang benar, kualitas hati dan disposisi bathin yang baik adalah tanah subur yang pasti mendatangkan hasil, entah 30, 60 atau 100.
Sebagai murid-murid Yesus kita punya misi tertentu. Kita dipanggil mewujudkan misi sebagai imam, nabi dan raja di tengah masyarakat. Iman kita mesti berdampak bukan untuk diri sendiri tapi juga untuk kebaikan orang lain dan kemuliaan Allah di dunia. Kita.mesti menghasilkan buah, entah100, 60 atau.30.
Karena itu, pertama - tama kita mesti membuka telinga dan hati untuk mendengarkan Tuhan. Tuhan berbicara kepada kia lewat pelbagai cara dan media, melalui orang-orang di sekitar kita, peristiwa dan pengalaman hidup, dan alam sekitar. Tetapi, terutama Yesus berbicara kepada kita melalui Sabda-Nya, Alkitab.
Maka Kita mesti menyiapkan tanah hati yang baik dan subur. Punya waktu untuk Tuhan, mendengarkan, merenungkan dan berkomitmen melaksanakannya dalam hidup sehari-hari. Kita berkomitmen untuk hidup sesuai iman kita. Kita menjadi pewarta dan sekaligus pelaksana Sabda Allah. Semoga!
Kewapante, 24 Juli 2024. ***