hukuman vs pembebasan
Jumat, 15 November 2024 01:13 WIB
Penulis:redaksi
Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
Tuhan menghendaki agar semua orang selamat. Tetapi, setiap.orang menentukan pilihannya. Tuhan menawarkan jalan yang menghantar kepada keselamatan.
Tetapi, manusia bisa saja memilih jalan lan yang menghantar kebinasaan. Sebab manusia bebas untuk memilih dan menentukannya.
Perikop Injil Luk 17:26-37 melukiskan tentang peringatan Yesus kepada para murid agar berhati-hati dan berjaga-jaga. Sebab saatnya akan tiba pada waktu yang terduga. Anak Manusia akan tampil sebagai hakim yang memisahkan antara orang-orang benar dengan orang fasik
Yesus menawarkan sosok Nuh dan Lot, orang-orang benar, yang.menjadi model dan tokoh panutan.
Orang-orang di masa Nuh.sibuk dengan segala macam urusan sehari-hari sampai munculnya air bah. Mereka semua binasa, sedangkan Nuh dan keluarganya selamat.
Demikian pun orang-orang di zaman Lot. Mereka sibuk dengan urusan kebun, kawin-mawin dan kegiatan lainnya sampai Lot keluar dari Sodom lalu turunlah hujan api dan belerang sehingga menghanguskan kota itu.
Kita.pun hidup di.zamam Yesus, Anak Manusia. Yesus.adalah Hakim Adil. Yesus datang untuk menyelamnatkan kita.
Yesus menjadi Hakim yang memisahkan anatara oramg benar dengan orang fasik atau jahat. Orang benar adalah orang yang setia melaksanakan ajaran Injil dan hidup benar seauai dengan kehendak Allah.
Sedangkan orang fasik atau jahat berusaha hidup sesuai denfan kehendaknya sendiri. Hidup orang fasik tidak berkenan kepada Allah. Mereka melawan Allah dan manusia lainnya.
Orang benar akan selamat, sebaliknya orang fasik akan binasa. Semoga kita belajar dari Nuh dan Lot. Dalam kesibukan dan situasi apa pun kita setia mengikuti Yesus dan menghayati ajaran-ajaran-Nya dalam hidup sehari-hari. Semoga!
Kewapante, 15 November 2024. ***