Bupati
Selasa, 14 Desember 2021 11:02 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
LABUAN BAJO (Floresku.com) - Pada Sabtu, 11 Desember 2021, media floresku memberitakan kondisi ruangan SDI Sangka di Desa Watu Manggar, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat yang rusak parah bertahun-tahun dan tidak kunjung diperbaiki.
Setelah ditelusuri, penyebab dari tidak adanya perbaikan terhadap kerusakan dan kekurangan fasilitas di SDI Sangka itu diduga karena kepala sekolah SDI Sangka menilep dana Bos.
Seorang tenaga pendidik dari SDI Sangka berinisial MN yang tidak ingin disebutkan nama sebenarnya, mengatakan bahwa berdasarkan informasi dari Kepala Sekolah SDI Sangka, besaran dana Bos tahun 2020 yakni Rp 60 juta.
Dari dana sebesar itu, semua rekan guru mendapatkan bagian masing-masingnya sebesar 1 juta rupiah
"Tentang dana Bos atau Bos Afirmasi, berdasarkan informasi yang saya dapat dari kepala sekolah SDI Sangka sendiri bahwa besaran dana Afirmasi tahun 2021 berjumlah Rp 60 juta. Semua rekan-rekan guru mendapatkan bagian dari uang 60 juta itu sebesar 1 juta per orang. Sedangkan, untuk sisanya sampai sekarang, tidak tahu dikemanakan", kata MN.
Ia juga melanjutkan bahwa tahun 2021 besaran dana Bos itu Rp 40 juta. Uang itu diberikan juga kepada guru-guru sebagai uang rokok.
“Namanya relasi pimpinan dan bawahan, kalau diberikan seperti itu apalagi dengan senang hati, kita terima dan menganggap itu sebagai rejeki untuk hari itu. Besarannya kurang lebih 6 juta untuk total seluruh teman-teman guru se-SDI Sangka.”
"Sedangkan kegunaan sisanya sebanyak 34 juta itu. Berdasarkan keterangan dari pimpinan sendiri akan dialokasikan untuk perbelanjaan dua unit laptop yang dipesan melalui dinas. Entah itu dinas PKO atau dinas apapun, intinya keterangan beliau bahwa pesanannya melalui dinas saja dengan total 17 juta untuk dua unit laptop itu. Namun, dua unit laptop itu sampai sekarang belum muncul juga", jelasnya.
MN menambahkan bahwa ia sama sekali tidak tuntut banyak selain memperhatikan fasilitas dan kondisi ruangan kelas yang tidak nyaman dipakai itu. Mebeler dan atap ruangan harus diperhatikan.
"Menurut saya sebagai tenaga pengajar di lembaga itu, bangunan SDI Sangka harus diperhatikan secara serius terutama dari atapnya. Sebetulnya ruangan kelas itu tidak layak dipakai lagi. Tapi mau bilang apa, kita terpaksa pakai dengan kondisi seperti itu saja", tambahnya.
Untuk mengkonfirmasi kebenaran informasi dari MN dan menguak ‘misteri’ dana Bos Afirmasi tersebut, jurnalis media ini berusaha untuk menghubungi bendahara SDI Sangka.
Namun sampai saat ini belum ada jawaban dari bendahara SDI Sangka. Begitu pun, kepala sekolah di SDI Sangka, hingga berita ini ditayangkan, tidak bisa dihubungi.
Berdasarkan beberapa informasi, pimpinan lembaga itu tidak mempunyai handphone sendiri. Sehingga dapat dipahami apabila jrunalis media sulit sekali untuk menghubunginya.
Untuk diketahui, pada saat pergelaran ujian ANBK bulan lalu, anak-anak SDI Sangka terpaksa berjalan kaki sekitar 2 kilo meter untuk menumpang di SD tetangga. Hal ini mereka lakukan karena fasilitas pendukung kegiatan ANBK di SDI Sangka tidak tersedia. (Ted N) ***
setahun yang lalu
3 tahun yang lalu