SERBA-SERBI: Kaca Mata Ajaib

Jumat, 23 April 2021 15:16 WIB

Penulis:redaksi

KACAMATA.jpg
Kacamata (Foto:Istimewa)

Oleh: Even Edomeko*

SEORANG Guru punya koleksi kacamata ajaib yang mampu memberi pengetahuan tentang apa yang tampak. Suatu hari, dia utus muridnya ke kota dengan mengenakan KACAMATA MINUS.

Tiba pagi di kota, si murid mulai mencatat semua yang dia lihat dari balik kacamata MINUS itu: bis yang diparkir serampangan di bahu jalan,  petugas ada tapi tampaknya cuek. Murid itu ngamuk kepada para petugas.

Di tempat lain, murid itu mencatat ada pondok-pondok norak dan kampungan, lingkungan penuh sampah, pembangunan yang belum final dan tampak gagal. Dan banyak hal minus-minus lainnya.

Sore, si Murid datang menghadap Sang Guru dengan kesimpulan: Kota dan daerah ini telah di-salah-urus. Pemimpinnya gagal.

Guru diam saja.

Besoknya, Guru utus lagi murid itu ke kota, kali ini denga memakai KACAMATA PLUS.

Tiba kembali di tempat di mana kendaraan diparkir sembarangan itu, Si Murid menyaksikan petugas-petugas itu setia meminta para sopir dan pengendara untuk tertib parkir pad atempatnya, tapi tak digubris.

Di sebuah RT, dia saksikan Ketua RT marah-marah karena warga selalu saja buang sampah di got. Padahal su diajarkan untuk taruh di tong sampah yang juga sudah disiapkan.

Di sebuah spot kota, di mana kemarin dia lihat rumah-rumah kemomos yang katanya kampung wisata, dia ketemu empat seniman yang sedang bekerja sambil bersenda gurau. 

Ada yg bilang, "Proses membangun itu seperti proses memasak. Kisak-kosak di mana-mana dahulu, untuk tiba di akhir yg memukau. Org yang jijik melihat prosesnya akan ngiler mencicipi hasilnya." Kompleks itu memang diminta dibangun sendiri oleh para seniman dengan biaya sendiri. Bukan proyek pemerintah.

Malamnya, Si Murid menghadap Sang Guru. "Guru," katanya pelan sekali, "Terima kasih, hari ini saya mengerti bahwa menilai sesuatu harus mengetahui sesuatu itu secara utuh lebih dahulu. Pandangan sesaat bisa menyesatkan. Cepat menilai justru menunjukkan ketololan."

Sang Guru menghelas nafas, lalu berkata, "Jika kau sungguh telah mengerti, pulanglah ke rumahmu. Engkau bisa berjasa dengan membantu memperbaiki kebiasaan yang keliru, bukan dengan meneliti kekurangan semata. Mulailah dari dirimu, dari rumahmu sendiri." **

Wairbubuk, 23042021

*Even Edomeko adalah Camat Nelle, Kabupaten Sikka - Flores.