Julie Laiskodat
Minggu, 08 Mei 2022 10:33 WIB
Penulis:redaksi
LABUAN BAJO (Floresku.com) - Yoseph Subur, salah satu tokoh masyarakat Desa Wae Sano, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat meminta kepada Bank Dunia harus jujur, terbuka dan adil dalam asesmen situasi proyek Geothermal (Panas Bumi) di wilayah mereka.
Yoseph Subur menyampaikan bahwa pihaknya bersama seluruh lapisan masyarakat di Desa Wae Sano meminta Bank Dunia harus jujur, terbuka adil dengan cara yang benar dalam melakukan asesmen situasi proyek Panas Bumi Wae Sano.
"Kami minta Bank Dunia harus jujur, terbuka adil dengan cara yang benar dalam melakukan asesmen situasi proyek Panas Bumi Wae Sano. Bila perlu duduk bersama antara yang tolak dan yang setuju agar warga baku tahu siapa yang setuju dan siapa yang tolak", kata Yoseph Subur ketika dimintai tanggapan oleh media ini (8 Mei 2022) terkait kedatangan Bank Dunia yang akan direncanakan tanggal 9 Mei 2022.
Yoseph Subur menjelaskan bahwa tujuan dari hal tersebut, yakni agar bisa diketahui secara terang benderang antara yang menolak dan menerima itu warga asli Wae Sano.
"Sehingga bisa diketahui secara jelas, baik yang tolak atau setuju adalah warga asli Wae Sano yang terdampak baik langsung pun tidak langsung dari proyek ini", katanya.
Ia pun menegaskan bahwa sampai saat ini sikap warga masih konsisten, yaitu menolak hadirnya proyek Panas Bumi masuk ke dalam ruang hidup warga.
"Kalau sikap kami tetap pada tuntutan terakhir, yaitu menolak. Berbagai alasan sudah kami terangkan ke Bank Dunia dalam surat terakhir yang kami kirim beberapa waktu lalu. Kalau cara Bank Dunia juga tertutup, itu bahaya, dan kami tolak, karena bisa jadi itu nanti penuh rekayasa. Apalagi kalau kegiatan itu difasilitasi oleh para pihak yang diketahui sikapnya adalah menerima atau setuju, seperti pihak Keuskupan atau Pemerintah Daerah", tegas Yoseph Subur. (Tedy N.) ***
3 tahun yang lalu