Manggarai Timur
Kamis, 04 Agustus 2022 13:52 WIB
Penulis:MAR
Editor:MAR
BORONG (Floresku.com) - Proyek Air Minum Bersih (AMB) milik Dinas PUPR Kabupaten Manggarai Timur (Matim) mubazir sejak 2017 hingga saat ini. Tidak hanya mubazir, pipa meteran pun rusak. Proyek AMB tersebut terletak di Cungarok, Desa Nanga Labang, Kecamatan Borong. Sejak saat itu warga Cungarok mengalami krisis Air Minum Bersih hingga saat ini.
Kepala Desa (Kades) Nanga Labang, Simplisius Abi Wagut tidak mendengar kendala bahwa warga Cungarok sedang krisis Air Minum Bersih. Ia mengatakan sebelum dirinya menjadi Kepala Desa, sempat mendengar warga Cungarok Sedang Krisis Air Minum Bersih. Namun sejak dirinya menjabat sebagai Kepala Desa, tidak lagi mendengar keluhan itu.
"Sebelum saya Kepala Desa ada dengar itu, pas tahun 2017. Setelah itu saya tidak dengar lagi seperti misalnya ada kendala seperti yang terjadi sekarang ini, saya tidak dengar lagi," ungkapnya. Kamis, (28/07/2022).
Lebih lanjut Simplisius, memang ada informasi terkait pembukaan jalur Air Minum Bersih, namun sampai saat ini juga belum ada realisasinya. Warga Cungarok masih saja mengkonsumsi air sumur dan air kali Waereca.
"Kalau yang di wilayah cungarok itu sama sekali tidak, karena saya tidak pernah ataupun rakyat melapor ke sini bahwa ada kami punya program air minum yang gagal," ungkapnya lagi.
Ia mengatakan, kejadian itu terjadi pada tahun 2017 dan dirinya menjabat sebagai Kepala Desa pada 2020, 3 tahun sebelumnya. Ia juga berjanji akan menemui warga untuk menggalih informasi lebih lanjut.
"Saya berusaha sebentar ke lokasi dulu. Tanya warga tentang awal sejarahnya pemasangan itu sampai tidak terjadi air itu mengalir atau tidak. Kalau mereka sudah sampaikan itu nanti, bahan itu saya bawa ke sana sebagai dasar kedatangan saya ke sana. Misalnya, dari 2017 tidak ada air," tuturnya.
Sebagaimana telah diberitakan Floresku.com pada Senin, 1 Agustus 2022, salah seorang warga setempat, (MS) mengatakan AMB mengalir hanya 1 Minggu pada tahun 2017 lalu, sampai saat ini airnya tidak pernah mengalir sampai ke Cungarok.
"Sampai sekarang, hanya 1 Minggu saja tu hari," ungkapnya. Jumat, 22 Juli 2022.
Lebih lanjut dia, untuk keperluan minum, warga di sini menimba air di kali Wae Laku. Namun, terkadang airnya tidak bersih karena pembuangan dari sawah.
Untuk mengatasi hal itu, warga juga membeli air minum bersih yang dijual di mobil pick up, meski hanya dikonsumsi selama 1 Minggu.
"Dua hari lalu kami pesan air dari Kembur, beli tiga jerigen 20 liter 10 ribu," ungkapnya lagi.
Menurut dia, untuk masak nasi, masak sayur, mandi, dan cucian menggunakan air kali. Kemudian, pada saat musim hujan, warga menimba air hujan dan tidak bisa lagi menimba air kali karena banjir.
Ia pun berharap agar Air Minum Bersih tersebut bisa dialiri kembali sebagaimana pada tahun 2017 lalu.
Kepala Bidang Cipta Karya, Ivan Bula berjanji akan memperbaiki kerusakannya pada bulan Agustus ini. Namun dicek terlebih dahulu pada titik mana fasilitas yang perlu diperbaik.
Padahal Ivan juga tidak tahu bahwa proyek AMB di Cungarok sejak lama tidak berfungsi.
"Saya juga kemarin, permisi, baru tahu ketika adik-adik (jurnalis) ni ke kantor. Sebelumnya kami tidak tahu," ungkapnya di Cungarok usai mengecek kerusakan meteran. Kamis, (28/07). (Filmon Hasrin).
2 bulan yang lalu
7 bulan yang lalu