Warga Nagekeo Kecewa Tidak Bisa Melihat Langsung Wajah Presiden Jokowi

Selasa, 05 Desember 2023 10:36 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

warga bubar.jpeg
Presiden batal datang, warga Kota Mbay dengan rasa kecewa meninggalkan Lapangan Berdikari, Danga, Selasa (5/12) siang. (MAP)

MBAY (Floresku.com) - Warga Kota Mbay dan sekitarnya di Kabupaten Nagekeo merasa kecewa karena kerinduannya untuk melihat wajah Presiden RI Jokow Widodo (Jokowi) secara langsung, tak terlaksana, lantaran Presiden tidak menyinggahi beberapa titik yang sudah diagendakan untuk dikunjungi selama kunjungan kerjanya di Nagekeo, Selasa, 05 Desember 2023.

Mengutip Situs www.presidenri.go.id, pada kunjungan kerja hari kedua (Selasa, 05 Desember) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Presiden Joko Widodo bertolak menuju Kabupaten Nagekeo. 

Sambil menanti  kedatangan Presiden Jokowi, para siswa menari tarian Dero secara massal di Lapangan Berdikari, Danga (Foto; MA)

Menggunakan helikopter Super Puma TNI AU, Presiden serta rombongan terbatas lepas landas dari Bandar Udara Komodo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, sekira pukul 07.30 WITA.

Di bandara, tampak Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi melepas keberangkatan Presiden Jokowi menuju Kabupaten Nagekeo.

Di Kabupaten Nagekeo, Presiden Jokowi mendarat di Helipad di area sekitar Bendungan Mbay (Waduk Lambo).

Agenda semula

Pada Selasa (5/12) pagi, situs www.presidenri.go.id menyebutkan bahwa  Presiden akan mengunjungi Pasar Danga untuk mengecek kondisi harga kebutuhan pokok dan membagikan sejumlah bantuan.

Selain itu, Presiden Jokowi juga dijadwalkan untuk mengunjungi Kompleks Pergudangan Dolog Danga untuk meninjau persedian beras dan  menyerahkan bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) kepada sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM)  kepada sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM).

Beberapa hari sebelumnya, sejumlah media bahkan memberitakan bahwa selama melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Nagekeo, Presiden Jokowi juga akan  mengunjugi SMK Negeri 1 Aesesa, meninjau Bendungan Sutami Mbay, dan lokasi calon Bandara Surabaya II di Tonggurambang.

Tamara (kedua dari kiri) bersama  teman-temannya dari SMA Katolik Santa Theresia, Danga. Mereka juga kecewa tak bisa melihat secara langsung Presiden Jokowi (Foto: Max)
Warga kecewa

Namun, dari beberapa item agenda yang dijadwalkan itu, Presiden Jokowi hanya bisa memenuhi agenda peninjauan ke Bendungan Mbay. 

Agenda  lainnya sebagaimana disebutkan di atas, batal dilaksanakan karena waktu yang amat terbatas.

Padahal, dari pantauan media ini, tampak sejak Selasa (5/12), warga Kota Mbay dan sekitarnya sudah bergegas menuju ke beberapa titik yang diagendakan untuk dikunjugi Presiden Jokowi.

Di SMK Negeri I Aesesa yang berlokasi di Aeramo, Mbay warga sudah berdatangan sejak pagi. Namun, warga tanpak kecewa dan menggerutu karena menjelang pukul 10.00 Wita terbetik kabar bahwa Presiden Jokowi batal ke sekolah tersebut.

Begitu juga di Desa Tongurambang. Sejak pagi sejumlah warga mulai bersiap-siap. Puluhan ibu, bahkan berkumpul di Kantor Desa, berharap Presiden Jokowi mampir ke desa mereka. Namun, harapan itu sirna begitu karena Presiden tidak jadi ke desa tersebut.

Di Lapangan Berdikari Danga, menjelang pukul 11.00, ribuan warga memadati  empat sisi  di sekitarnya menunggu penuh harap atas kedatangan presiden yang mereka cintai.

Sembari menunggu mereka menyaksikan atkrasi tarian Dero yang dibawakan oleh 1000 siswa menmadati lapangan.

Diringi lagu tradisional Nagekeo yang menggema keras, para siswa tersebut menari dengan penuh semangat, meski diterpa sinar matahari yang sangat terik.

Menjelang pukul 12.00 Wita, dari panggung, seorang pemandu ancara mengumumkan bahwa Presiden Jokowi batal menjumpai warga di Lapangan Berdikari.

Mendengar pengumuman itu, warga spontan beranjak meninggalkan lapangan. Raut wajah mereka tampak suram. Mereka bahkan menggerutu, karena perasaan hati yang kecewa.

Kepada media ini, Nur, seorang wanita setengah baya asal Kolikapa, mengatakan ‘sebagai fans Bapak Presiden, sangat kecewa karena tidak bisa melihat wajahnya secara langsung hari ini.’

Beberapa ibu lain juga mengatakan hal yang senada. 

'Kami kecewa pak. Kenapa tidak ada kejelasan agendanya. Kami warga kecil seakan diberikan harapan palsu," ujar wanita yang mengaku bernama Lusia. “Ya, betul pa,” kata para wanita lain di sampingnya.

'Lebih baik, kami tinggal di rumah, mengurus rumah dan memasak untuk suami dan anak-anak," sambung seorang ibu muda bernama  Katarina.

'Ya, sangat kecewa. Sudah lama kami memendam rindu untuk bertemu langsung Presiden Jokowi. Dia sudah berjumpa warga Kabupaten Ende,  warga Kabupaten Ngada, dan Manggarai Barat. Sekarang giliran kami di Nagekeo, malah tidak bisa ketemu. Kami sangat sedih dan kecewa," kata lelaki bernama Frans dengan mata berkaca.

Para siswa pun ikut kecewa

'Presiden seperti pilih kasih. Ia sudah sangat sering ke  Labuan Bajo. Kemarin malah sempat bermain bola di sama. Tapi, di sini, di Nagekeo ini, biar sebentar saja, ia tidak sempat," ujar Alo, yang mengaku berasal dari  Nggolonio.

Perasaan kecewa juga datang dari para siswa. Sejak pagi mereka berkumpul di Lapangan Berdikari mengenakan busana tradisional. 

'Kami kecewa pak. Kami ingin sekali melihat langsung wajah Presiden Jokowi," kata seorang siswa dari SMA Katolik, Santa Theresia, Danga.  

“Ya, mudah-mudahan, Presiden berikutnya bisa berkesempatan mengunjungi  Nagekeo,” kata Tamara, juga siswi SMA Katolik Santa Theresia. (MA). ***