Hari Sumpah Pemuda
Sabtu, 30 Oktober 2021 14:07 WIB
Penulis:redaksi
Editor:Redaksi
KUWU (Floresku.com) - Dalam rangka menyambut Bulan Bahasa dan memperingati Hari Sumpah Pemuda, Yayasan Pendidikan Ernesto SMP St. Klaus-Kuwu menggelar acara Pentas Seni terbatas dan Temu Alumni bertajuk “Semangat Pemuda di Masa Pandemi dan Bulan Bahasa Nasional”.
Acara tersebut berlangsung pada Kamis, 28 Oktober 2021, bertempat di aula SMP-SMA Santu Klaus Kuwu.
Adapun kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama antara berbagai pihak, yakni pihak Yayasan yang diwakili oleh Romo Ketua BPH Unit Kuwu, Kepala Sekolah dan para guru SMP Santu Klaus Kuwu serta siswa-siswi SMP santu Klaus itu sendiri.
Pantauan jurnalis media ini terlihat bahwa seluruh rangkaian acara ini digelar dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat dan dihadiri oleh kepala sekolah dan perwakilan dari para guru, ketua komite, perwakilan alumni dari berbagai angkatan, para siswa serta perwakilan orang tua/wali murid. Para undangan yang hadir pun diwajibkan untuk bermasker dan juga dilakukan pengukuran suhu badan.
Tatap Muka terbatas dan Temu Alumni
Menyadari bahwa pendidikan tidak hanya sekadar berbicara tentang pengembangan pengetahuan tetapi juga pengembangan keterampilan siswa. Karena itu pentas seni yang dilakukan oleh siswa-siswi SMP Santu Klaus Kuwu merupakan sebuah ajang pengembangan keterampilan, khususnya minat dan bakat yang mereka miliki.
Sebelum melaksanakan kegiatan pentas seni, pihak sekolah melaksanakan kegitan tatap muka terbatas dengan para alumni. Kegiatan ini diawali dengan upacara adat 'Tuak Kapu' yang dibawakan oleh Marselinus Gandur kepada perwakilan para undangan.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan tatap muka terbatas antara Kepala sekolah dan perwakilan guru-guru, ketua komite, perwakilan para alumni, serta perwakilan orang tua/wali murid.
Kepala Sekolah SMP Santu Klaus Kuwu, Marius Karang, dalam sambutannya pada sesi tatap muka terbatas menyampaikan terima kasih dan juga selamat datang kepada para undangan yang telah memenuhi undangan pihak sekolah untuk menyaksikan pentas seni dari siswa dan siswi SMP St. Klaus-Kuwu.
"Acara ini sebenarnya dilatari oleh adanya keinginan untuk meningkatkan kreativitas siswa/siswi di lembaga pendidikan ini. Namun, ada pelbagai masukan bahwa mungkin kita juga bisa menghadirkan para alumni dan juga orang tua murid untuk bisa menyaksikan penampilan yang mereka kembangkan selama beberapa bulan ini pasca rehat selama dua tahun karena melakukan pembelajaran jarak jauh. Karena itu, dari tempat ini juga saya menyampaikan selamat datang dan juga terima kasih kepada Bapak/Ibu dan para alumni yang sudah menghadiri undangan kami," ungkap Marianus.
Lebih lanjut, Marius Karang menjelaskan, undangan ini memang bersifat terbatas karena melihat situasi dan kondisi, baik dunia, nasional, maupun di daerah kita belum dimungkinkan untuk melakukan acara-acara masal sehingga berdasarkan kesepakatan dengan rekan-rekan guru bersama romo supaya acara malam ini bisa dihadiri oleh teman-teman alumni dan juga bapa-ibu yang mendapat undangan, yakni perwakilan dari para alumni dan perwakilan dari orang tua murid. Karena itu pula, kegiatan ini kita sebut sebagai Pentas Seni terbatas.
"Sehingga, sekali lagi kami mohon maaf kepada rekan-rekan alumni yang mungkin punya animo dan keinginan yang besar untuk datang melihat almater ini," Marius Karang.
Lebih jauh, Marianus Karang mengatakan, kegiatan ini dilakukan sebagai sebuah ajang untuk mengasah keterampilan, bakat dan minat dari para siswa-siswi SMP Santu Klaus-Kuwu. Bakat dan minat para siswa-siswi SMP Santu Klaus, kata Marius Karang, perlu didukung dan dimotivasi oleh berbagai pihak.
"Dengan demikian pihak sekolah dalam kerja sama dengan Romo Ketua BPH unit Kuwu mencoba untuk mengundang ketua komite, para alumni dan juga orang tua murid untuk sama-sama mendukung pengembangan minat dan bakat dari para siswa-siswi SMP St. Klaus Kuwu," ungkap Marius Karang.
Marianus menambahkan, sejauh ini Lembaga Pendidikan SMP St. Klaus-Kuwu penuh dengan keterbatasan sementara kebutuhan untuk mengembangkan pendidikan semakin hari semakin tinggi. Karena itu Marianus Karang mengharapkan agar semua pihak, terutama para alumni dapat turut serta memberikan dukungan untuk memajukan Lembaga Pendidikan SMP St. Kluas-Kuwu.
“Perlu kami sampaikan bahwa terkadang, apa yang menjadi imajinasi dan juga keinginan kita kadang tidak tercapai karena berbagai keterbatasan. Karenanya, saya selaku kepala sekolah bersama para guru sudah melakukan auto kritik, melihat keterbatasan kami sehingga kami membutuhkan bantuan dari bapa/ibu dan para alumni sekalian," ungkap Marianus Karang.
Sementara itu, Ketua Komite SMP St. Klaus Kuwu Marsel Jebatu, dalam sambutannya menegaskan bahwa perlunya kerjasama antara pihak Yayasan, orang tua dan para alumni untuk membenahi hal-hal yang masih terasa kurang khususnya terkait dengan pembangunan dan pemeliharan bangunan-bangunan fisik yang terdapat di lembaga SMP Santu Klaus-Kuwu.
“Ai gesar de romo one meseng agu gesar de Pa Mario agu semua Civitas Akademi bahwa masih ada delapan ruangan yang belum dipasang keramik. Hitung-hitung laku one meseng, ca ruangan eme asumsi 1 meter persegi keramik kurang lebih 254 berarti, satu ruangan itu kurang lebih membutuhkan dana 11 juta rupiah lebih kali delapan ruangan itu, kurang lebih 113 juta rupiah. Hitu tara ngon, ho taung ite ata manga ranga one lonto ho'o, olo-olo wewa lite, olo-olo ngewit ase kae don," ungkap Marsel Jebatu.
Menjawabi hal tersebut, Elji Babun sebagai perwakilan dari para alumni dalam sambutannya menyampaikan bahwa ke depannya para alumni akan berupaya untuk memberikan kontribusi yang berharga bagi perkembangan dan keberlangsungan lembaga Pendidikan SMP Santuk Klaus- Kuwu.
“Kalau kami angkatan tahun 1999 dan juga angkatan-angkatan lainnya, nanti kami akan upayakan soal apa yang sudah disampaikan. Hanya mungkin toe nganceng le neho tombo dite, nia kat ta manga damin cepisa, nanti akan kami bawakan ke sini," kata Elji Babun.
Kegiatan tatap muka terbatas bersama kepala sekolah dan perwakilan guru-guru, ketua komite, perwakilan alumni serta perwakilan orang tua tersebut berlangsung selama kurang lebih satu jam yakni pukul 19.00 s.d pukul 20.00, bertempat di ruang guru SMP Santu Klaus-Kuwu. Kegiatan ini ditutup dengan santap malam bersama.
Pentas Seni
Setelah kegiatan tatap muka terbatas selesai, para undangan diajak untuk menyaksikan pentas seni yang dibawakan oleh siswa-siswi SMP Santu Klaus Kuwu di aulu Santu Klaus-Kuwu. Acara ini berlangsung selama kurang lebih satu setengah jam, dimulai pukul 20.30 Wita hingga pukul 10.00 Wita.
Dalam acara pentas seni ini, para siswa-siswi menampilkan kebolehan mereka di atas panggung dan disaksikan oleh perwakilan para alumni dan orang tua. Aksi dan kebolehan mereka disambut oleh decak kagum oleh hadirin yang mengisi ruangan pertunjukkan tersebut.
Alvin Emanuela sebagai perwakilan dari para alumni dalam sharingnya menyatakan, pada awalnya ia sempat pesimis dengan aksi panggung yang dibawakan oleh siswa-siswi SMP Santu Klaus-Kuwu mengingat waktu latihannya yang relaitf singkat.
Ditambah lagi dengan fakta bahwa selama kurang lebih dua tahun, keterampilan dari siswa-siswi SMP Santu Klaus Kuwu tidak pernah diasah secara khusus dan intens. Meski demikian, rasa psimisnya mulai memudar ketika ia menyaksikan bagaimana kelihaian para siswa-siswi SMP Santu Klaus Kuwu dalam menunjukkan aksi dan kebolehan mereka di atas panggung.
“Awalnya saya pesimis dengan penampilan dari adik-adik saya, para siswa-siswi SMP Santu Klaus Kuwu karena saya tahu betul bahwa waktu latihannya begitu singkat. Apalagi selama kurang lebih dua tahun siswa-siswi SMP Santu Klaus hanya melakukan pembalajaran jarak jauh. Namun, rasa psimis saya menghilang setelah saya melihat aksi mereka yang begitu lincah di atas panggung," ungkap Alvin.
Jurnalis media ini mencatat bahwa dalam acara pentas seni tersebut, siswa-siswi SMP Santu Klaus Kuwu menampilkan berbagai mata acara yakni Band perwakilan dari setiap kelas, Vokal Grup perwakilan dari setiap kelas, Tarian Daerah perwakilan dari setiap kelas, Puisi, Story Telling, Drama dan Teater singkat.
Berbagai acara yang tampilkan oleh siswa-siswi SMP Santu Klaus Kuwu dalam acara pentas seni ini merupakan rangkaian mata lomba yang diperlombakan dalam rangka menyambut bulan bahasa dan juga memperingati Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 2021.
Berbagai mata lomba itu kemudian dipoles kembali oleh para pendamping dari setiap mata acara dan dikemas ke dalam 3 termin atau sesi. Acara pentas seni ini, ditutup dengan pembagian piagam penghargaan oleh ketua pelaksana perlombaan dan pentas Seni SMP Santu Klaus Kuwu Pa Sardi Renca, S. Fil kepada para peserta lomba yang telah menjuari berbagai jenis perlombaan