Kain Tenun Nagekeo di Tengah Arus Postmodernisme (Bagian 1)

redaksi

Kain Tenun Nagekeo di Tengah Arus Postmodernisme (Bagian 1)PAMOR kain tenun Nagekeo melambung. Aneka jenis kain, baik yang jenis Tenun Ikat seperti Hoba Nage da


Kain Tenun Karya WBP Donggala Dipamerkan pada Gelaran Mobile Intellectual Property Clinic 2024

redaksi

Guna mendorong perlindungan terhadap Kekayaan Intelektual (KI), Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Tengah (Kanwil Kemenkumham Sulteng) menggelar kegiatan Mobile Intellectual Property Clinic (MIPC) di Hotel Best Western, Palu, Kamis (25/4).


Melirik Keindahan Kain Tenun dan Busana Adat Orang Sabu

redaksi

Suku Sabu (Sawu, Savu), disebut juga sebagai Do Hawu atau Havunese, adalah suku yang mendiami pulau Sabu (Rai Hawu) di Kabupaten Sabu Raijua.


Peneliti Universitas George Washington Identifikasi Tekstil Tertua yang Dicelup Warna Indigo di Peru

redaksi

Jika bukan karena kemajuan pewarnaan tekstil yang dilakukan 6.200 tahun yang lalu, orang-orang saat ini mungkin tidak akan mengenakan jeans biru sebagai pakaian pokok.


‘Plus - Minus’ Inovasi Warna Motif Kain Tenun Nagekeo

redaksi

DALAM beberapa tahun belakangan ini, kain tenun Nagekeo, ‘naik pamor’. Hal ini terjadi karena kain tenun tradisional seperti tenun ikat  itu Hoba Nage, kain tenun songket seperti Rhuka Tonggo, Ragi Bay dan Dhowik, serta kain tenun semi-songket Telopoi,  semakin ‘membumi’ (dihargai, dicintai; dikenakan) oleh semakin banyak warga Nagekeo, baik di yang bermukim di wilayah kabupaten Nagekeo, maupun yang tersebar di darah perantauan (Nagekeo diaspora).