Pada Aksi Federasi Buruh Mabar, Bupati Tidak Bertemu Pendemo Sedangkan DPRD Sangat Membuka Diri

Rabu, 12 Januari 2022 11:11 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

demo.jpg
Para demonstran sedang orasi di depan kantor Bupati Manggarai Barat. (Tedy N)

LABUAN BAJO (Floresku.com) - Aksi Federasi Buruh Manggarai Barat (Mabar) pada Senin, 10 Januari 2022 menimbulkan perdebatan yang serius di media sosial.

Di dalam proses demonstrasi itu, terlihat Bupati Edi Endi tidak bertemu dengan para demonstran. Hal ini sangat berbeda dengan sikap DPRD Mabar yang sangat membuka diri untuk menemui para demonstran.

Adapun rute demonstrasi itu mulai dari Kantor Bupati Mabar, Kejaksaan Negeri Mabar, Polres Mabar dan berakhir di Kantor Lembaga DPRD Mabar.

Para pendemo mendatangi kantor Bupati Mabar sekitar pukul 08.00 WITA sampai 10.30 WITA.

Keinginan para demonstran untuk bertemu Bupati Edi Endi di luar ruangan tidak terwujud. Karena Bupati Edi Endi menginginkan agar berdialog di dalam ruangan.

Perdebatannya seputar itu saja, antara dialog di luar ruangan atau di dalam ruangan. Perdebatan ini sempat memunculkan aksi saling dorong antara massa aksi dan pihak keamanan.

Setelah lama menunggu dan Bupati tidak keluar ruangan, para demonstran melakukan orasi keliling Kantor Bupati Mabar, sambil meneriakkan berulang-ulang nama Bupati Mabar itu.

Setelah itu, para demonstran menuju ke Kejari Mabar dan menyampaikan tuntutannya secara lisan.

Ladis, salah satu orator menyampaikan bahwa Federasi Buruh menduga bahwa terjadi dugaan tindakan pindana korupsi yang dilakukan oleh Pemda Mabar dan DPRD Mabar terhadap dana hasil pemangkasan terhadap upah TKD.

"Kami menginformasikan bahwa terjadi dugaan korupsi yang dilakukan oleh Pemerintah Manggarai Barat dalam hal ini Bupati dan DPRD yang telah melakukan konspirasi terhadap pemberlakuan dana dari kontrak daerah yang seharusnya diupah dengan upah minimum, tiba-tiba dipotong selama empat bulan. Tolong ditelusuri kemana aliran dana itu", teriak orator itu di depan kantor Kejari Mabar.

Setelah itu, para demonstran menuju ke gedung DPRD Mabar. Di kantor DPRD Mabar, para demonstran diterima dengan senang hati oleh pimpinan DPRD dan jajarannya.

Martinus Mitar, ketua DPRD Mabar di hadapan para demonstran menyampaikan, DPRD selalu membuka diri dan bersikap demokratis dalam menghadapi rakyat.

"DPRD senantiasa membuka diri, bersikap demokratis serta dialogis dalam menghadapi rakyat. Karena itu, kami berterima kasih kepada seluruh perwakilan yang hendak menyampaikan aspirasinya di lembaga terhormat ini", kata Martius Mitar.

Martinus Mitar melanjutkan, Lembaga DPRD Mabar siap menerima dukungan sikap dan pernyataan agar pihaknya senantiasa melihat lebih dalam. Dan akan mempelajarinya sesuai peran lembaga DPRD.

Selain itu, Martinus Mitar berjanji akan menjawab tuntutan itu secara tertulis.

"Kami jamin akan memberikan jawaban tertulis atas beberapa poin di dalam somasi yang diberikan ke lembaga ini", kata Martinus Mitar. (Tedy N).