Beolejong Penyu Gelar Edukasi Konservasi: Satu Sarang Masih Dalam Tahap Penetasan

Rabu, 19 November 2025 21:17 WIB

Penulis:redaksi

blp.jpg
Pelepasan anak penyu ole tim Beolejong Penyu di Kampung Bangko, Desa Nanga Bere, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat. (Instagtam.com)

LEMBOR (Floresku.com) - Beolejong Penyu (BLP) kembali menarik perhatian publik setelah merilis update terbaru mengenai kegiatan konservasi penyu di pesisir selatan. 

Dalam unggahan di instagram, tim BLP bekerja sama dengan Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo, Flores (BPOLBF) membagikan momen edukatif sekaligus menggugah tentang pentingnya menjaga keberlangsungan satwa dilindungi ini.

BLP adalah sebuah tempat pelestarian dan pusat edukasi penyu yang berlokasi di Kampung Bangko, Desa Nanga Bere, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. 

Fungsi utama tempat ini adalah:

  •  Konservasi Penyu: Melalui kegiatan kolaborasi konservasi penyu dengan sistem berkelanjutan, tempat ini berupaya melindungi penyu dan habitatnya.
  •  Pusat Edukasi: Berfungsi sebagai sarana untuk mengedukasi masyarakat, termasuk pengunjung, tentang pentingnya menjaga kelestarian penyu yang merupakan satwa dilindungi.
  •  Objek Wisata/Tempat Pertemuan: Tempat ini juga sering menjadi lokasi pertemuan atau kunjungan liburan bagi masyarakat dan wisatawan.

Aktivitas yang dilakukan di BLP meliputi penanganan penyu, termasuk penetasan telur dan perawatan, serta menampilkan spesimen (seperti kadaver paus yang terdampar) untuk tujuan edukasi.

Salah satu aktivitas yang paling ditunggu para pengunjung dan relawan adalah prosesi pelepasan tukik ke laut. Kegiatan ini bukan hanya menjadi atraksi menarik, tetapi juga sarana edukasi untuk menanamkan kepedulian terhadap ekosistem pantai. 

Tim BLP menegaskan bahwa pelepasan tukik dilakukan dengan tetap mengedepankan prinsip konservasi dan mengikuti prosedur yang dianjurkan lembaga terkait.

Hingga saat ini, BLP melaporkan bahwa masih terdapat satu sarang penyu yang berada dalam tahap inkubasi. Proses ini terus dipantau secara berkala untuk memastikan telur menetas dalam kondisi optimal. Mereka juga mengajak masyarakat dan para pengikut akun BLP untuk tetap mengikuti update terbaru mengenai jadwal kegiatan berikutnya.

Mengusung pesan lokal “Mai Cama-cama Jaga Penu Rantang Mbuna”, yang berarti mari bergandengan tangan menjaga penyu agar tetap lestari, BLP berharap semakin banyak pihak terlibat dalam upaya perlindungan penyu dari kepunahan.

Kegiatan konservasi ini mendapat dukungan dari berbagai lembaga, termasuk BKKPN Kupang, Pertamina Foundation, dan Pelindo Multiterminal. Kolaborasi ini memperkuat komitmen bersama menjaga kekayaan hayati pesisir untuk generasi mendatang. (Tari). ***