Jumat, 29 Oktober 2021 21:16 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
RUTENG (Floresku.com) - Kelompok PKM-KC Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan dan Ners Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Katolik Santu Paulus Ruteng menciptakan kompor berbahan bakar dari oli bekas (KOALISI) untuk kebutuhan industri rumah tangga, di Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, pada bulan lalu.
Kegiatan PKM ini dikarsai oleh salah satu dosen Prodi Sarjana Keperawatan, Yohanes Jakri, M., Kes bekerjasama dengan Krispinus Rival Rinaldo, ST.
Saat ditemui media ini di Kampus Universitas Katolik Santu Paulus Ruteng, Yohanes Jakri menjelaskan bahwa kegiatan ini didasari oleh sebuah alasan yang mendasar.
Yohanes Jakri mengungkapkan bahwa, di tengah pandemi Covid-19 yang kian melanda begitu panjang, tampak beberapa sektor kehidupan masyarakat mulai stagnan, khususnya sektor ekonomi.
Karena itu, dirinya merasa tergugah hati untuk mencoba melakukan kegiatan kreativitas bersama mahasiswa dan bermitra dengan salah satu tokoh muda yang kreatif di Lembor, Krispinus Rival Rinaldo, ST.
“Kami menciptakan kompor api berbahan bakar oli bekas melalui kerja sama dengan salah satu tokoh muda di Lembor selaku pemilik salah satu warung di Kecamatan Lembor,” papar Yohanes.
Pada kesempatan itu, Yohanes Jakri menjelaskan bahwa kompor api terseut dibuat dengan menggunakan bahan bakar oli bekas (KOALISI) sebagai energi alternatif rumah tangga.
Baginya, kegiatan ini dilaksanakan untuk keperluan rumah tangga dan industri rumah tangga guna menekan biaya produksi, khususnya untuk meminimalisasi penggunaan minyak tanah.
"Pandemi Covid-19 memberi dampak pada sendi kehidupan, salah satunya dampak ekonomi dan menyebabkan penurunan daya beli bagi masyarakat. Sementara, kebutuhan akan minyak tanah tetap stabil. Atas dasar itu, kami terinspirasi untuk melakukan kegiatan ini bersama mitra kami Krispinus Rival Rinaldo, ST." terang Yohanes Jakri .
Tidak hanya itu, sasaran kegiatan ini, bagi Yohanes akan menyentuh langsung kepada pemilik industri rumah tangga.
Sementara itu, Ketua Kelompok Mahasiswa Sarjana Keperawatan dan Ners, Helmiana Oktaviana menegaskan bahwa PKM itu juga merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat dengan melihat kebutuhan rumah tangga pada masa pandemi ini.
"Kami melakukan ini sebagai salah satu bentuk sikap sigap kami terhadap efek pandemi bagi industri rumah tangga. Karena itu, kami berniat untuk mencoba melakukan kegiatan dengan peralatan ala kadarnya" tutur mahasiswa tersebut yang biasa disapa Helmi.
Kemudian Helmi pun menuturkan bahwa pihaknya akan mencoba melakukan ini pada beberapa sampel yang mereka pakai. Jika berdampak dan membantu, maka akan mereka lakukan pada rumah orang tua mereka masing-masing.
Untuk diketahui, Yohanes Jakri menjelaskan, terkait peralatan yang mereka gunakan untuk pembuatan kompor api berbahan bakar oli bekas tersebut diantaranya; Pipa 2 dim 1 meter, pipa stengah dim 1 meter, tabung besi diameter 10 cm tinggi 10 cm, 1 serigen bekas yg dimodifikasi (untuk penampung oli), selang setengah dim 1 meter dan blower keong 1 buah.
"Semua bahan yang kami gunakan ini adalah bahan bekas yang kami daur kembali. Kecuali daya listriknya", Tambah Yohanes Jakri.
Sementara untuk menghidupkan kompor tersebut, Yohanes menjelaskan bahwa mereka menggunakan daya listrik yang tidak terlalu memakan voltase besar. (Jivansi) ***