Kuwu
Selasa, 17 Mei 2022 09:51 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
RUTENG (Floresku.com) - Puluhan alumni Lembaga Pendidikan SMP-SMA St. Klaus Kuwu, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT menghadiri acara Reuni Akbar Pra Kondisi Panca Windu Tahun 2023 yang digelar di aula SMP-SMA St. Klaus Kuwu, Minggu 15 Mei 2022.
Reuni Akbar yang mengusung tema 'Pergi Untuk Kembali, Merajut Kisah dan Membangun Kebersamaan' itu dihadiri oleh para alumni dari pelbagai angkatan, para guru dan juga sejumlah siswa dan siswi SMP-SMA St. Klaus.
Hadir pula Pater Ernest Waser SVD, misionaris berkebangsaan Swiss, pendiri Lembaga Pendidikan SMP-SMA St. Klaus, Kuwu.
Acara dibuka dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Pater Mundus SVD dengan didampangi oleh dua rekan iman dan seorang diakon, yaitu: RD Kosmas, RD Pendik Usman,dan Diakon Ino.
Acara kemudian berlanjut dengan sharing pengalaman dari perwakilan alumni serta sosialisasi terkait latar belakang terbentuknya Yayasan Bhakti Alumni Persekolahan Pater Ernest Waser (YBAPPEW).
'Rahim' kehidupan yang lebih baik
Pater Mundus SVD dalam khotbahnya mengatakan, suatu kebanggaan tersendiri bagi para alumni karena bisa hadir kembali di Lembaga Pendidikan SMP-SMA St. Klaus dengan profesi dan status yang berbeda- beda, bukan lagi sebagai siswa kelas satu SMP, kelas dua atau pun kelas tiga SMP.
Setiap angkatan yang mengenyam pendidikan di tempat ini, lanjutnya, memiliki kisah dan ceritra yang menarik. Lebih dari itu, situasi dan pendidikan di tempat ini telah membuat para alumni menjadi orang baik.
"Saya tadi malam coba merefleksi dan merenungkan bahwa hidup ini memang penuh dengan kejutan. Mengapa hidup ini penuh dengan kejutan? Karena berbagai macam hal yang kita alami selama kita berada di tempat ini. Tempat ini sebagai rahim yang telah memberikan kita kehidupan yang lebih baik," cetus alumnus SMP St. Klaus itu dengan nada penuh syukur."
"Tadi malam saya berpikir bahwa kalau saja saya dulu tidak belajar SMP ini, mungkin saya tidak menjadi imam, dan tidak mengenal banyak orang. Bahkan, saya mungkin tinggal di kampung dan menjadi seorang petani," sambungnya.
Ĺebih lanjut, Pater Mundus mengatakan bahwa sebagai alumni, dirinya dan juga alumni lainnya juga bersyukur atas Pater Ernest Waser SVD. Dia adalah seorang imam yang begitu tekun dan setia serta sabar dalam membimbing dan menuntun kita selama berada di tempat ini, sebelum melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Pater Ernest Waser telah menjadikan tempat ini sebagai lembaga pendidikan yang bagus, dan tempat belajar yang menyenagkan bagi kita, sehingga bertumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan sukses.
"Dulu, mungkin orang menyebut tempat ini sebagai 'tanah bontong jarang', tidak menghasilkan apa-apa. Yang ada di sini dulu cuma jambu dan lainnya. Namun Pater Waser menjadikan tempat ini sebagai tempat yang sangat bagus untuk pendidikan dan menyenangkan bagi anak-anak," ungkapnya.
Kontribusi Para Alumni
Sementara itu, Ketua panitia Pelaksana Reuni Akbar, Yohanes Hambur dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh keluarga besar alumni SMP-SMA St. Klaus-Kuwu yang telah berkontribusi bagi terlaksananya kegiatan reuni akbar tersebut.
Baginya, kegiatan tersebut tidak bisa terlaksana tanpa dukungan dan campur tangan dari seluruh keluarga besar alumni SMP-SMA St. Klaus Kuwu.
"Jadi, selama kurang lebih satu bulan, kita sama-sama menggodok bagaimana persiapan untuk acara Reuni Akbar hari ini. Kita sepakat bahwa seluru alumni diharapkan untuk memberikan kontribusi dalam bentuk dana dalam rangka suksesnya acara kita hari ini. Syukur ,bahwa hampir semua alumni ikut berkontribusi di dalamnya. Karena itu, saya menyampaikan terima kasih banyak," ungkap Yohanes Hambur.
Lebih lanjut, Yohanes menyampaikan bahwa dalam reuni akbar tersebut, ada tiga agenda utama yang dirancang oleh panitia yaitu Paskah bersama, temu kangen dengan Pater Waser, dan yang terakir, acara sosialisasi Yayasan Bakti Alumni Persekolahan Pater Ernes Waser.
"Yang perlu kita ketahui bahwa sasaran paling utama dari kegiatan kita hari ini yaitu membangun soliditas dan solidaritas dalam rangka menyonsong Panca Windu Lembaga Pendidikan SMP-SMA Santu Klaus-Kuwu yang akan dilaksanakan pada 2023," cetus Yohanes.
Pembentukan ‘Yayasan Bhakti Alumni Persekolahan Pater Ernest Wase’
Lebih lanjut, di hadapan Pater Waser dan para alumni, Yasintus Ratu menyebutkan beberapa poin penting yang melatari pembentukan Yayasan Bhakti Alumni.
Pertama, Pater Ernest Waser adalah seorang tokoh yang sangat hebat dan luar biasa untuk para alumni. Hidup dan karyanya perlu diteruskan dan diwariskan oleh para alumni. Karena itu sebagai rasa terima kasih untuk sang fondator, Yayasan ini pun dibentuk.
Kedua, ada banyak kebaikan yang telah dibuat misionaris kelahiran Swiss ini. Rantai kebaikan itu ingin dihidupi dan diteruskan oleh para alumni.
“Dengan kata lain, sebagai kelanjutan rasa terima kasih itu, kita sebagai alumni membentuk rantai kebaikan agar kebaikan yang suda kita terima dari pater Ernest Waser dapat kita teruskan kepada generasi-generasi berikutnya. Kita sudah mendapatkan kebaikan yang sungguh luar biasa dari Pater Waser. Dari lembaga pendidikan ini, kita diharapkan untuk terus membagi kebaikan itu pada orang lain, pada adik-adik kita sebagai generasi penerus,” urainya.
"Ketika Pater Waser mengelola lembaga pendidikan ini, tidak ada yang diusir dan dilarang untuk mengikuti ujian gegara uang sekolah. Hal itu tidak ada dalam kamus pater karena uang itu urusan orang tua dan hak anak adalah untuk memperoleh dan mendapatkan pendidikan. Jadi anak-anak jangan ganggu," cetus Yasintus.
Ketiga, ada banyak legacy yang ditinggalkannya. Legacy yang ada tersebut ingin dilestarikan, dihidupi dan dijiwai oleh para alumni.
“Pater Ernest Waser memiliki banyak nilai di dalam kehidupannya. Karyanya membentang dari selat sape sampai dengan Lembata di dalam karya- karya fisiknya juga sangat luar biasa. Warisan-warisan itu ingin kita teruskan, ingin kita lanjutkan, " kata Yasintus.
"Lalu, siapa yang melanjutkan? Yach, kita semua sebagai anak-anak sosiologis yang suda dilahirkan oleh pater dari bumi Santu Klaus-Kuwu," ungkap Yasintus lagi.
Hari Ini Sangat Luar Biasa
Pada tempat yang sama, Pater Ernest Waser selaku pendiri Lembaga Pendidikan SMP-SMA St. Klaus Kuwu dalam sambutannya menyampaikan rasa senangnya bisa hadir dan bertemu dengan para alumni dalam kegiatan Reuni Akbar tersebut.
"Hari ini sangat luar biasa. Luar biasa. Saya hadir dan bertemu dengan para alumni hari ini. Terima kasih melalui kesempatan ini saya bisa bertemu dengan ibu-bapak dan juga dengan suster," ungkap Pater Waser yang disambut tepukan tangan para alumni.
Lebih lanjut, Pater Waser menyampaikan bahwa salah satu kunci dari keberhasilan adalah kedisiplinan.
Dengan berdisiplin, lanjutnya, setiap alumni terlihat berhasil dimana-mana.
"Latih disiplin. Kerja, studi dan bangun dengan tertib. Setiap hari ikut aturan. Dengan begitu, kamu melatih diri untuk disiplin. Saya lihat bahwa berdasarkan itu, kalian berhasil di mana-mana karena disiplin," cetusnya.
Pater Waser menyampaikan bahwa sejauh ini ada banyak kesulitan yang dihadapinya. Salah satunya adalah kondisi mata air Wae Lerong tertutup oleh tanah longsor selama dua tahun dan belum digali kembali.
Hal tersebut, kata Pater Waser, terjadi karena dirinya tidak memiliki uang untuk membayar pekerja yang akan menggali longsoran tanah tersebut.
Namun, dirinya bersyukur bahwa dalam acara reuni tersebut, Tuhan membawa kepadanya sumbangan. Karena itu, ia menyampaikan terima kasih banyak.
"Saya mengalami selama ini adalah tidak ada uang. Hari ini, Tuhan membantu lagi dan membawa kepada saya sumbangan. Terimakasih untuk sumbangannya," cetus Pater Waser.
Pantauan media ini, acara ini dimeriahkan oleh penampilan dari para siswa dan siswi SMP-SMA St. Klaus Kuwu, di antaranya, tarian kolaborasi etnis, modern dance, puisi, band SMP, band SMA, vokal grup, tarian rangkuk alu. (Jivansi). ***
setahun yang lalu
setahun yang lalu
3 tahun yang lalu