Oknum Pegawai BRI Menagih Kredit dengan Gaya Preman, Sejumlah Nasabah BRI Unit Wuring Resah dan Geram

Rabu, 04 Juni 2025 07:53 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

unit.jpg
Kantor BRI Unit Wuring (Herry fdz])

MAUMERE (Floresku.com) - Sejumlah nasabah BRI Unit Wuring merasa geram dan kesal terhadap oknum pegawai atau petugas lapangan BRI Unit Wuring. 

Mereka mengaku telah menjadi korban  dari tata cara penagihan utang yang tidak sesuai dengan prosedur operasional standar (SOP), bahkan cenderung kasar seperti preman jalanan,  oleh oknum pegawai atau petugas lapangan BRI Unit Wuring. 

Kepada media ini, Dahlia menuturkan bahwa dirinya bersama rekannya sudah lama menjadi nasabah BRI. dan telah melakukan kredit ke BRI tetapi dalam proses penagihan utang itu,  oknum pegawai atau petugas lapangan BRI Unit Wuring telah berperilaku kasar.

“Betul kami telah melakukan pinjaman di BRI Unit Wuring. Sebelumnya kami membayar cicilan secara rutin. Namun beberapa bulan ini saya dan beberapa nasabah lainnyai mengalami kesulitan keuangan sehinggga pembayaran tersendat-sendat. Meski demikian kami berkomitmen untuk  tetap membayar cicilan walau kadang-kadang tidak sesuai dengan jumlah tagihan,”  ujar Dahlia, Minggu (1/6).

"Tetapi, terus terang kami sangat kecewa dan tidak suka dengan cara oknum-oknum pegawai BRI melakukan penagihan. Kami merasa harga diri atau martabat kami diinjak-injak. Bayangkan saja, mereka datang ke rumah kami lalu berteriak-teriak  dengan suara  keras, mencaci maki, keluarkan kata-kata kasar. Bahkan, mereka juga menendang pintu, kasih mati meteran listrik, menggedor pintu kamar keluarga, membukanya lalu masuk sesukanya. Hal seperti ini sudah lama terjadi, tetapi berusaha menahan diri dan terpaksa diam saja karena kami  menyadari bahwa kami memang memiliki utang ke BRI," ujar Dahlia dengan kesal.

“Kami berharap ada media  yang bersedia mengangkat aspirasi kami ini, supaya pihak BRI bisa  mendidik petugas lapangannya agar tidak lagi bertindak tidak sopan, melalinkan melakukan penagihan dengan tata cara yang  baik, tahu sopan santun,” keluh Dahlia lagi.

Nurbaiti, seorang nasabah yang juga sudah sangat kesal dan marah  mengatakan: “Kami tahu bahwa kami memiliki utang. Tetapi kami tidak terima kalau cara penagihan dilakukan seperti gaya preman. Kami tidak lari dari kewajiban kami. Tetapi,  tolong perlakukan kami sebagai manusia. Tolong jaga  sopan-santun."

"Saya sangat marah karena rumah saya diancam akan dibom oleh seorang oknum berinisial PN di depan anak anak saya sendiri,” kata dia,  tegas.

“Yang paling menjengkelkan”,  ujar Jannah seorang nasabah yang lain, “oknum petugas minta kami untuk jual rumah dan segala macam.” 

“Jujur anak kami pun ketakutan sekali ketika mereka datang ke rumah,” kata Jannah lagi.

Ada beberapa  nasabah lainnya seperti Datto, Tammo, Haja, Melan mengamini  komplain rekan-rekannya itu soal perilaku oknum petugas BRI yang kasar terhadap mereka.

Senin, (2/6) sekitar pukul 09.30 Wita, rombongan ibu-ibu nasabah BRI Unit Wuring mendatangi Kantor Cabang BRI Maumere  untuk menemui pimpinan BRI.

Mengetahi hal itu, Floresku.com  mencoba menghubungi  melalui WA, Kepala Cabang BRI Maumere untuk meminta keterangannya terkait hasil pertemuan  dengan para nasabah asal Wuring.  Namun,  pimpinan BRI Kantor Cabang Mumere itu tidak merespon.

Kemudian media ini pun  mencoba untuk bertemu dengan Kepala Unit Pelayanan BRI Wuring untuk mendapatkan informasi terkait masalah yang diadukan nasabah BRI Unit Wuring ini. Namun, media ini gagal bertemu karena  Kepala Unit Pelayanan BRI Wuring sedang tidak berada di tempat.  (Herry fdz] ***