Persekutuan Adat Lambo Setuju Pembangunan Waduk Lambo, Wakil Ketua DPRD Nagekeo: 'Terima Kasih'

Senin, 07 Februari 2022 18:33 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

anggota dprd.JPG
Wakil Bupati Nagekeo Marianus Waja (kiri), dan Wakil Ketua DPRD kabupaten Nagekeo Yos Dhenga (kanan). (Istimewa)

MBAY ((Floresku.com) - Wakil Ketua DPRD kabupaten Nagekeo Yos Dhenga mengucapkan terima kasih atas sikap Persekutan Adat Lambo yang menyatakan persetujuannya atas pembangunan Waduk Lambo.

Menurut dia  adalah hal yang patut disyukuri bahwa Persekutan Adat Lambo menyatakan sikap persetujuan atas pembangunan Waduk Lambo.  Dan apabila ada sedikit gejolak sosial terkait hak ulayat,  pemerintah wajib mengakomodir  dan segera mencari solusi terbaik. 

'"Terima kasih untuk Persekutuan Adat Lambo yang telah menyetujui pembangunan Waduk Lambo," ujarnya saat dihubungi media ini, Senin, 7 Februari 2022, sore.

"Diharapkan  adanya Waduk Lambo dapat meningkatkan pembangunan di Nagekeo dari berbagai segi seperti pertanian ,pertambakan dan pariwisata,"  katanya, menambahkan.

Sementara itu Wakil Bupati Marianus Waja mengatakan bahwa 'Pemerintah Pusat sesungguhnya sangat peduli dengan kita orang NTT, makanya dibangunlah sejumlah waduk, termasuk Waduk Lambo."

Sekarang ini, dia menambahkan,  proyek pembangunan masih terus berlangsung.  

“Oleh karena itu saya meminta dukungan dari semua pihak untuk kelancaran proses pembangunan waduk ini karena  waduk tersebut bermanfaat untuk kepentingan orang banyak,” katanya.

Waduk ini, katanya lagi, memiliki banyak nilai ekonomis antara lain pemenuhan air baku untuk irigasi pertanian, peternakan, PLTA dan juga pariwisata.

Mengenai hak ulayat, dia menerangkan "mereka mendapatkan ganti untung bukan ganti rugi dengan nilai sebesar 230 miliar.'

Menurut dia, pembangunan Waduk  Lambo perlu diwujudkan segera karena  Mbay sebagai ibu kota Nagekeo punya peluang besar untuk menjadi ibu kota Provinsi, kalau  Flores menjadi provinsi sendiri.

“Jadi pembangunan waduk tersebut merupakan salah satu penunjang demi layaknya Kota Mbay menjadi ibu kota Provinsi Flores,” ujarnya. 

Merilis Kupang.TribunNews, pada Rabu 19 Januari 2022 sejumlah warga masyarakat adat Lambo, Rendu, dan Ndora melakukan demonstrasi di Kantor Bupati Nagekeo. Pada kesempatan tersebut merea mengajukan  sembilan poin tuntutan di antaranya:

Pertama, Forum Masyarakat Adat dari ketiga komunitas (Lambo, Ndora dan Rendu) adalah komunítas masyarakat adat yang sejak awal mendukung pemerintah dan tetap mendukung penuh pembangunan Waduk Mbay/ Lambo di lokus yang telah ditetapkan oleh Bapak Gubernur NTT.

Kedua, Forum Masyarakat Adat menuntut Pemerintah dan semua pihak terkait untut segera mempercepat proses pembayaran kompensasi kepada masyarakat terdampak sesuai dengan haknya masing masing yang terpetakan dalam peta bidang Waduk Mbay/ Lambo. (SA). ***