RD Ardus Endi: Berada di Gua Maria Golo Renda Seakan Berada di Gunung Tabor

Minggu, 01 Mei 2022 14:20 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

misa1.jpg
Gua Maria Golo Renda, Paroki St Klaus, Kuwu, Manggarai (Jivansi)

KUWU-RUTENG (Floresku.com) - "Berada di tempat ini seakan berada di Gunung Tabor, dimana saya dan kita semua mengalami kemuliaan dan kemurahan cinta Tuhan. Jadi bagi saya, hal ini juga menjadi vitamin tersendiri dalam membagikan suka cita Tuhan yang saya alami melalui Perayaan Ekaristi ini".

Demikian disinggung Pastor Rekan atau Kapelan Parok St Klaus, Kuwu, RD Ardus Endi saat menyampaikan sambutannya usai Perayaan Ekaristi pembukaan bulan Rosario, bertempat di Gua Maria Golo Renda, pada Minggu 1 Mei 2022.

Sebagaimana diungkapkannya bahwa, saat menginjakkan kaki di puncak Golo Renda tersebut, rasa letih yang ada dalam tubuh seakan hilang atau sirna karena pemandangan atau keindahan di Gua Maria Golo Renda tersebut.

"Sungguh, tempat ini sangat indah dan sangat menjanjikan. Rasa letih dalam tubuh seakan sirna," cetusnya.

Lebih jauh, RD Ardus Endi mengatakan bahwa sebagaimana Petrus, Yohanes dan Yakobus merasakan suka cita di atas Gunung Tabor bersama Yesus, kita juga mesti merasakan suka cita itu di tempat ini (gua Maria Golo Renda, red).

"Apalagi pemandangannya sangat indah sekali. Saya ibaratkan bahwa kita sedang berada di puncak Gunung Tabor. Meski belum pernah ke sana namun saya sendiri merasakan suka cita Gunung Tabor itu seperti di tempat ini," cetusnya

"Ada tiga kemah di sini. Satu untuk Tuhan dimana ekaristi kita persembahkan dan dua lainnya untuk kita yang hadir," tambahnya.

Mengakhiri sambutannya, RD Ardus Endi mengajak umat yang hadir agar suka cita yang dialami dan dirasakan di puncak Gua Maria Golo Renda tersebut hendaknya juga dibawa dan dibagikan bersama yang lain di tempat tinggal masing-masing

"Saya berharap dan mengajak kita sekalian agar ketika kita sudah merasakan sentuhan kasih Tuhan dan juga suka cita di tempat ini, marilah kita ketika turun dari puncak Gua Maria Golo Renda ini, kita senantiasanya membawanya juga ke tempat kita masing-masing dan berbagi bersama yang lain. Dengan itu kita menjadi penyalur berkat dan jembatan serta menjadi garam dan terang bagi sesama," pungkasnya disambut tepukan tangan umat yang hadir.

Sementara itu, secara terpisah, RD Geby Harim selaku Pastor Paroki St. Klaus Kuwu menerangkan bahwa tahun ini menjadi momen khusus baginya bersama umat Paroki St. Klaus Kuwu untuk menggemakan bersama pariwisata holistik dalam bidang wisata rohani. 

Kehadiran umat yang begitu banyak dalam misa hari ini menjadi tanda nyata bahwa umat di sini ingin menempatkan Bunda Maria dalam seluruh perjuangan dan pergulatan.

"Bunda Maria figur ibu yang mempersatukan semua umatnya," ungkap RD Geby Harim.

Lebih lanjut, RD Geby Harim menjelaskan bahwa perayaan ekaristi yang digelar hari ini merupakan misa pembukaan doa rosario. Tujuan utamanya, adalah agar bersama umat, kita semua senantiasa selalu berziarah bersama Bunda Maria dalam hidup.

"Melalui misa ini kita semua diajak untuk terus membentuk persekutuan dalam kehidupan sosial sebagai tanda nyata kasih persaudaraan," pungkasnya.

Untuk diketahui, sebagaimana disaksikan media ini terlihat bahwa, ratusan umat yang berdomisili di wilayah Paroki St. Klaus Kuwu tersebut mulai berdatangan sejak pagi, pukul 06.30. Mereka terlihat begitu antusias dan bersemangat mendatangi tempat berlangsungnya perayaan ekaristi tersebut.

Perayaan ekaristi dimulai pada pukul 08.00 Wita yang dipimpin langsung oleh RD Ardus, selaku Pastor Kapelan Paroki St. Klaus Kuwu dengan dimeriahkan oleh paduan suara dari para guru dan pelajar SMP Negri 11 Ruteng.

Pantauan media ini, meski terik matahari terasa begitu menyengat,  tetapi  hal tersebut tampaknya tidak mengurangi kemeriahan Perayaan Ekaristi yang dilangsungkan di Golo Renda tersebut.

Berbicara tentang upaya pengembangan Gua Maria Golo Renda, Kepala Desa  Arnoldus Sampur mengatakan, selaku pemerintah Desa Bea Kakor, pihaknya akan duduk bersama dengan pastor paroki dan dewan Paroki St. Klaus, Kuwu selaku pengelola,   'Tua Golo' Wae Kang' ,   dan perwakilan 'pang' dan 'ngaung gendang' Wae Kang yang adalah pemilik Golo Renda tersebut.

"Selaku pemerintah desa, ke depannya kami perlu duduk bersama dengan paroki selaku pengelolah dan juga 'Tua Golo Wae Kang selaku perwakilan 'pang' dan 'ngaung gendang' Wae Kang yang merupakan pemilik Golo Renda untuk membicarakan pemanfatan Golo Renda dari aspek ekonomi dan juga rohani supaya lebih maksimal," tutupnya.  (Jivansi). ***