Kabupaten Manggarai
Senin, 07 Juli 2025 12:57 WIB
Penulis:redaksi
LABUAN BAJO (Floresku.com) — Desa Wisata Wae Lolos di Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus menunjukkan geliat positif dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat.
Selama periode Januari hingga Juni 2025, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Cunca Plias mencatat sebanyak 5.774 wisatawan telah mengunjungi sejumlah spot wisata unggulan di desa tersebut.
Ketua Pokdarwis Cunca Plias, Robert Perkasa, menyebutkan bahwa dari total kunjungan tersebut, 3.209 orang merupakan wisatawan mancanegara (wisman) dan 2.565 orang wisatawan nusantara (wisnus).
Angka ini menunjukkan distribusi kunjungan wisatawan yang semakin merata di luar kawasan utama Labuan Bajo, yang dikenal sebagai bagian dari Destinasi Super Prioritas (DSP) nasional.
“Kunjungan wisatawan terus mengalami kenaikan. Hal ini sangat menggembirakan karena penyebaran wisatawan tidak hanya terkonsentrasi di Labuan Bajo, tapi juga menjangkau desa-desa wisata sekitar,” ujar Robert sebagaimana dikutip Antara, Minggu (6/7).
Ia menambahkan bahwa mayoritas wisatawan mancanegara berasal dari negara-negara Eropa seperti Jerman, Perancis, Belanda, Italia, dan Inggris. Selain itu, ada pula kunjungan dari kawasan Asia, di antaranya Malaysia, Singapura, India, China, dan Jepang.
Desa Seribu Air Terjun
Desa Wisata Wae Lolos, khususnya kawasan Cunca Plias, dikenal sebagai “Desa Seribu Air Terjun” karena keindahan alamnya yang didominasi air terjun alami.
Beberapa spot favorit wisatawan antara lain Air Terjun Cunca Plias Satu, Cunca Plias Dua, Air Terjun Tiwu Galong, Kolam di Atas Awan, dan Air Terjun Cunca Ri’i. Tak hanya itu, wisatawan juga bisa menikmati atraksi budaya lokal dan menyaksikan kehidupan masyarakat desa yang masih memegang kuat tradisi dan kearifan lokal.
“Berdasarkan pengakuan wisman, ketertarikan mereka mengunjungi Desa Wae Lolos karena keaslian alam dan budayanya masih terawat baik. Selain itu, pengelolaan wisata oleh masyarakat secara langsung memberi pengalaman otentik,” jelas Robert.
Desa Wae Lolos mulai dikelola sebagai desa wisata secara aktif oleh Pokdarwis Cunca Plias sejak 24 Juni 2023. Dalam periode awal pengembangan, yakni Juni–Desember 2023, desa ini telah dikunjungi sekitar 1.700 wisatawan.
Tahun 2024, angka kunjungan meningkat drastis mencapai 11.015 wisatawan, terdiri dari 6.983 wisatawan nusantara dan 4.032 wisatawan mancanegara.
Potensi Alternatif di Luar Taman Nasional
Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, Stefan Jemsifori, menilai pertumbuhan wisatawan di Desa Wae Lolos merupakan sinyal positif dalam pengembangan destinasi alternatif berbasis komunitas.
“Pariwisata Labuan Bajo tidak semata-mata bertumpu pada Taman Nasional Komodo. Desa-desa seperti Wae Lolos menjadi alternatif wisata daratan yang menjanjikan, dengan atraksi alam, budaya, dan kuliner lokal yang unik,” ujarnya.
Stefan menegaskan bahwa pemerintah daerah terus mendukung pengembangan desa wisata sebagai bagian dari strategi menyebar manfaat ekonomi pariwisata secara merata ke wilayah pedalaman dan pegunungan Manggarai Barat.
Akses Menuju Cunca Plias
Untuk menjangkau Air Terjun Cunca Plias, pengunjung bisa menempuh perjalanan dari Labuan Bajo ke arah timur melalui Jalan Trans-Flores menuju Ruteng. Sekitar 35 kilometer dari Labuan Bajo, terdapat persimpangan menuju Desa Werang sejauh 10,5 kilometer. Dari Werang, pengunjung harus melanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak menuju air terjun.
Air Terjun Cunca Plias sendiri memiliki ketinggian sekitar 70 meter dan mengalir ke kolam alami yang jernih. Kombinasi udara sejuk pegunungan, alam asri, dan suara gemuruh air membuat kawasan ini menjadi “hidden gem” yang kini mulai dikenal luas.
Dengan peningkatan kunjungan yang signifikan serta semangat pengelolaan partisipatif oleh masyarakat lokal, Desa Wisata Wae Lolos menjadi salah satu contoh sukses transformasi kawasan terpencil menjadi destinasi unggulan di Flores bagian barat. Pemerintah daerah dan Pokdarwis berharap tren positif ini terus berlanjut hingga akhir 2025. (Tari). ***
3 bulan yang lalu