4th ICEHHA
Senin, 14 April 2025 19:12 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
RUTENG (Floresku.com) – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng kembali mengukuhkan komitmennya dalam membangun jejaring akademik global dengan menyelenggarakan The 5th International Conference on Humanities, Education, Language and Culture (5th ICHELAC) pada tanggal 24–25 April 2025.
Konferensi internasional inimengangkat tema "Transforming Humanities Education through Technology, Language, Cultural and Spiritual Values to Promote Sustainable Societies in the Digital Age".
Konferensi ini bertujuan untuk mengkaji dan mempromosikan transformasi pendidikan humaniora melalui integrasi teknologi dengan nilai-nilai bahasa, budaya, dan spiritual. Kegiatan yang berlangsung secara daring dengan platform media zoom meeting ini berorientasi pada terbentuknya komunitas masyarakat global yang berkelanjutan di tengah gempuran revolusi digital.
Sejak pertama kali digelar pada tahun 2021, ICHELAC telah menjadi forum ilmiah bergengsi yang mempertemukan para akademisi, peneliti, dan praktisi pendidikan dari berbagai negara. Tahun ini, konferensi memasuki penyelenggaraan kelima dan akan dihadiri oleh peserta dari Indonesia, Australia, dan Belanda.
Ketua panitia konferensi, Dr. Ferdinandus Daar, M.Pd. dalam pernyataannya menekankan bahwa 5th ICHELAC 2025 akan menjadi panggung penting untuk mempertemukan pemikiran lintas budaya dan disiplin ilmu dalam menjawab tantangan zaman.
“Teknologi digital membuka peluang besar dalam pendidikan, namun kita juga harus berhati-hati agar nilai-nilai kemanusiaan seperti empati, etika, tanggung jawab, kejujuran, dan solidaritas sosial tetap menjadi fondasi pendidikan,” ujarnya.
Secara terpisah, Dekan FKIP Unika Santu Paulus Ruteng, Dr. Yohanes M. Dangku, menegaskan bahwa ICHELAC 2025 bukan sekadar agenda tahunan, tetapi bukti nyata komitmen berkelanjutan FKIP dalam membangun ekosistem akademik yang dinamis dan transformatif.
"Pelaksanaan ICHELAC kelima ini menegaskan konsistensi kami, tapi tidak berhenti di sana. Pilihan tema yang mutakhir mencerminkan respons FKIP terhadap tantangan dan peluang pendidikan di era IPTEK. Kami ingin membangkitkan daya cipta ilmiah, tidak hanya di kalangan akademisi internal, tetapi juga para ilmuwan dan pendidik kelas dunia yang hadir membagikan wawasan dan pengalaman mereka," ujarnya.
Lebih lanjut, Dr. Yohanes menyebutkan bahwa daya pikat ICHELAC semakin kuat berkat tema yang relevan, narasumber bereputasi internasional, serta semangat kolaboratif dari panitia yang ramah dan profesional. Semua ini membuat ICHELAC 2025 disambut antusias oleh peserta dari dalam dan luar negeri.
"Tahun ini, kami melihat peningkatan signifikan dalam jumlah makalah yang dikirimkan dan peserta yang hadir. Ini menandakan ICHELAC semakin manyala—bukan hanya sebagai konferensi ilmiah, tetapi juga sebagai ruang inspiratif yang menyatukan inovasi dan nilai-nilai kemanusiaan di era digital," pungkasnya dengan semangat.
Untuk memperkaya diskusi ilmiah, konferensi ini menghadirkan para pembicara kunci (keynote speakers) yang berasal dari berbagai institusi ternama dunia, antara lain:
• Dr. Ania Lian (Charles Darwin University, Australia)
• Prof. Dr. I Wayan Pastika, M.S. (Universitas Udayana, Indonesia)
• Cynthia Embido Bejeno, PhD (ISS Erasmus University Rotterdam, Belanda)
• Dr. Fransiska Widyawati, M.Hum (Unika Santu Paulus Ruteng, Indonesia)
Melalui berbagai sesi presentasi, dialog akademik, dan kolaborasi lintas negara, konferensi ini diharapkan menghasilkan gagasan-gagasan segar untuk pembaruan pendidikan humaniora yang tidak hanya adaptif terhadap teknologi, tetapi juga memperkuat akar budaya dan spiritualitas bangsa.
FKIP Unika Santu Paulus Ruteng mengundang seluruh dosen, peneliti, mahasiswa, dan pemerhati pendidikan untuk ambil bagian dalam momentum akademik ini, demi bersama-sama membangun peradaban pendidikan yang lebih manusiawi dan berkelanjutan di era digital. (Jivansi). ***
4 bulan yang lalu
9 bulan yang lalu
9 bulan yang lalu