Korban Kebakaran Dapat Bantuan Logistik dari BPBD Flotim

Sabtu, 19 Maret 2022 14:53 WIB

Penulis:redaksi

KORBAN.JPG
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores, bersama Dinas Sosial Flores Timur dan Yayasan Yaspensel memberikan bantuan kepada korban kebakaran di Desa Lewobele, Flores Timur. (Echa Y.)

 LARANTUKA (Floresku.com) - Musibah kebakaran rumah di Desa Lewobele, Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur tiga hari lalu menelan kerugian ratusan juta rupiah.

Atas musibah itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores, bersama Dinas Sosial Flores Timur dan Yayasan Yaspensel langsung bergerak menuju lokasi kejadian.

Itikad kemanusiaan dari tiga instansi itu tercurah dalam sejumlah bantuan logistik bagi delapan korban kebakaran, Jumat, 18 Maret 2022.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Flotim, Avelina Manggota Hallan mengatakan, bantuan logistik disalurkan usai menerima informasi dari Kepala Desa Lewobele, Yohanes Keli Kelen.

"Bentuk kepedulian Pemda, kami memberikan bantuan logistik berupa beras, selimut, piring, terpal, dan masker," ujarnya via sambungan telepon.

Ia mengatakan, selain bantuan logistik, pihaknya akan mengidentifikasi total kerugian pasca kebakaran melalui tim Rehabilitasi Rekonstruksi (RR).

"Minggu depan tim teknis kami dari bidang Rehab Rekon akan mengidentifikasi total kerugian rumah kebakaran di Lewobele," katanya

Ia menuturkan, dari hasil identifikasi teknis, datanya akan diserahkan ke Bupati Flores Timur, Antonius Hubertus Gege Hadjon melalui nota pertimbangan.

"Nanti perkiraan biaya kerusakan akan diajukan ke Bupati melalui nota pertimbangan," jelasnya.

Selain BPBD Flotim, terang Avelina, santunan empati juga datang dari Dinas Sosial Flores Timur dan Yayasan Pembangunan Sosial Ekonomi Larantuka (Yaspensel).

Diberitakan sebelumnya, sebuah rumah di Desa Lewobele ludes termakan api pada Rabu (16/03) kemarin, sekitar pukul 23.00 malam wita.

Kepala Desa Lewobele, Yohanes Keli Kelen mengungkapkan, rumah terbakar itu milik dua Kepala Keluarga (KK) yang bekerja sebagai petani bernama Philipus Subang Kumang dan Damianus Dowen Kumang.

"Rumah terbakar itu dihuni delapan orang. Kepala Keluarga ada dua orang yang bekerja sebagai petani," tuturnya. (Echa Yustina). ***