Ende
Rabu, 23 Maret 2022 16:04 WIB
Penulis:redaksi
ENDE (Floresku.com) - Pada momentum Hari Ulang Tahun GMNI Se Indonesia yang ke 68, GMNI Cabang Ende Melaksanakan kegiatan Napak Tilas Bung Karno.
Dalam kegiatan Napak Tilas tersebut GMNI Ende melakukan kunjungan dibeberapa tempat bersejarah selama Bung Karno di asingkan di Ende pada tanggal 14 Januari 1934 sampai 18 Oktober 1938.
Tempat sejarah yang dikunjungi GMNI Ende adalah Pelabuhan Ende, di mana Bung Karo menginjakan kakinya pertama kali di bumi Ende dengan menggunakan kapal yang di tumpanginnya yakni KM Van Ryebeck pada tanggal 14 januari 1938.
Setelah dari pelabuhan Bung Karno, lalu GMNI Ende mendatangi Kantor Subdenpom yang hari ini di sebut PM Ende, yang kala itu menjadi pasang Grahan kolonial belanda.
Dari kantor Subdenpom, GMNI Ende menuju ke Rumah Pengasingan Bung Karno di Jalan Perwira. Ditempat ini Bung Karno bersama istrinya Inggit Granarsi, Ibu mertuanya yaitu ibu amsi dan ketiga anak angkatnya yaitu Nona Ratna Juami, muin dan imam tinggal hingga tahun 1938.
Sesudah itu, menuju Biara Santo Yosep Katedral Ende, yang menjadi tempat Bungkarno bersihturami dengan pater Johanes Bouman, SVD dan Gradus Huitinjk SVD yang menjadi teman diskusi Bungkarno,
Kemudian ke Gedung Imakulata yang menjadi tempat pementasan Tonil karya Bung Karno, lalu ke Makam Ibu Amsi, dan terakhir ke Taman renungan Bung Karno, tempat di mana Bung Karno merenungkan dan menemukan butir-butir mutiara pancasila.
Ketua GMNI Cabang Ende, Marinuas Yanto Woda, makna dari kegiatan ini, sebagai Kader GMNI tentu akan menjaga dan merawat nilai nilai yang di gali dan di rumuskan oleh Bung Karno, tentu ini bukan Hanya GMNI Ende tetapi juga bagi GMNI Se Indonesia.
Harapan GMNI agar taman yang bersejarah ini di perhatikan dan di rawat oleh pihak pemerintah sehingga akan menjadi ikon sejarah bagi kota Ende sebagai kota pancasila.
Dan kegiatan ini di lakukan setiap tahun bertepatan pada hari ulang tahun GMNI kususnya bagi DPC GMNI ENDE.
Yang menjadi inisiator dari kegiatan ini, selain DPC dan Panitia, adapula dari salah satu Alumni GMNI yakni Abang Marianus Berto Rusu Pora.
Perwakilan Alumni GMNI Ende yang mengikuti kegiatan, Marianus Rusu Pora memaknai kegiatan ini sebagai sarana untuk terus membumikan nilai nilai luhur pancasila sekaligus memaknainya dalam penghayatan sehari hari dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Selain dari padanya Napak tilas Bung Karno mengajak Adik adik GMNI Ende untuk mengetaui bahwa selama di Ende Bungkarno merenungkan dan menemukan butir butir mutiara pancasila.
Sehingga pancasila 1 juni 1945 adlah hasil permenungan dan penemuan oleh bungkarno, maka bungkarno disini bukan sebagai pembentuk pancasila melainkan bungkarno sebagai penggali pancasila. Hasil renungan dan penemuan butir butir mutiara pancasila di rumuskan secara tepat dan di sampaikan pada sidang BPUPKI pada tanggal 1 juni 1945. Dengan demikian bungkarno menggali dan merumuskan pancasila sebagai sebuah ilham. (Rian)
3 tahun yang lalu