Semarak, Ratusan Umat Paroki St Klaus Kuwu Ikuti Misa Pembukaan Bulan Rosario di Golo Renda

Minggu, 01 Mei 2022 14:07 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

misa0.jpg
Misa Pembukaan Bulan Rosario, di Gua Maria Golo Renda, pada Minggu, 01 Mei 2022. (Jivansi)

KUWU-RUTENG (Floresku.com) -Ratusan umat yang berada di wilayah Paroki St. Klaus Kuwu, Kevikepan Ruteng, Kabupaten Manggarai mengikuti Perayaan Ekaristi atau Misa Pembukaan Bulan Rosario, bertempat di Gua Maria Golo Renda, pada Minggu, 01 Mei 2022.

Disaksikan media ini, ratusan umat yang berdomisili di wilayah Paroki St. Klaus Kuwu tersebut mulai berdatangan sejak pagi, pukul 06.30. Mereka terlihat begitu antusias dan bersemangat mendatangi tempat berlangsungnya perayaan ekaristi tersebut.

Misa dimulai pada pukul 08.00 Wita dan dipimpin langsung oleh RD Ardus Endi, selaku Pastor Rekan atau Kapelan Paroki St. Klaus Kuwu dengan dimeriahkan oleh paduan suara dari para guru dan pelajar SMP Negri 11 Ruteng.

Sementara itu, meski terik matahari terasa begitu menyengat, namun hal tersebut nampaknya tidak mengurangi kemeriahan perayaan ekaristi yang dilangsungkan di Golo Renda tersebut.

RD Ardus dalam khotbahnya mengatakan, kehadiran umat Paroki St. Klaus Kuwu yang begitu banyak dan bersemangat untuk mengikuti perayaan ekaristi di Gua Maria Golo Renda tersebut seakan menjadi vitamin baginya untuk berlangkah menuju puncak gua Maria Golo Renda dan merayakan perayaan ekaristi.

"Meskipun lelah karena semalam baru saja tiba dari Maumere, namun untuk saya, kehadiran umat yang begitu banyak dan bersemangat ke tempat ini (gua Maria Golo Renda, red), menjadi vitamin tersendiri bagi untuk melangkah dan merayakan perayaan Ekaristi Pembukaan Bulan Maria hari ini," ungkap RD Ardus saat memulai khotbahnya.

Lebih lanjut, RD Ardus mengatakan bahwa dirinya pun tidak memungkiri jika pemandangan alam yang tersaji di bukit Gua Maria Golo Renda tersebut juga membuatnya terkagum dan menambah semangat serta gairahnya untuk memimpin perayaan ekaristi bersama umat di Gua Maria Golo Renda tersebut.

"Saat menginjakkan kaki di puncak Golo Renda ini, rasa lelah itu juga seakan hilang atau sirna dari tubuh kami karena pemandangan atau keindahan di Gua Maria Golo Renda sangat menjanjikan," cetus RD Ardus.

"Berada di tempat ini seakan berada di Gunung Tabor, dimana saya dan kita semua mengalami kemuliaan dan kemurahan cinta Tuhan. Jadi bagi saya, hal ini juga menjadi vitamin tersendiri dalam membagikan suka cita Tuhan yang saya alami melalui perayaan ekaristi ini,"tambahnya.

Lebih jauh, RD Ardus mengajak umat yang hadir agar dalam terang Sabda Tuhan, setiap orang bisa membaharui diri, setia dan juga menjadi berkat bagi yang lain dalam semangat kasih Sang Bunda.

"Marilah dalam terang sabda Tuhan hari ini dan juga melalui perayaan pembukaan bulan Maria pada ini, kita diundang untuk selalu membaharui diri dalam semangat kasih Sang Bunda agar kita selalu hidup dalam kesederhanaan, kerendahan hati dan juga ketaatan kepada Tuhan. Marilah kita terus belajar untuk selalu setia kepada Tuhan, sama seperti Bunda Maria yang menyerahkan diri seutuhnya secara total kepada kehendak Tuhan demi terlaksananya karya misi keselamatan Tuhan di dunia ini. Mari kita hadir sebagai berkat, sebagai Maria-Maria di dalam keluarga kita untuk terus setia dan bertanggung jawab dalam tugas kita masing-masing," ungkap RD Ardus.

"Selamat memasuki bulan Maria. Selamat berdevosi dan berziarah bersama Sang Bunda. Semoga Tuhan Yesus dan Bunda Maria berkenan memberkati kita semua," tambahnya.

Pada bagian akhir khotbahnya, RD Ardus mengajak semua umat yang hadir untuk merawat kesetiaan yang terjalin bersama Tuhan dengan terus berdoa bersama Sang Bunda.

"Semoga kita semua senantiasa tergerak hati untuk datang ke sini (gua Maria Golo Renda, red). Mari kita merawat kesetiaan kita kepada Tuhan dengan terus berdoa bersama Bunda Maria," pungkasnya.

Sementara itu, secara terpisah, RD Geby Harim selaku Pastor Paroki St. Klaus Kuwu menerangkan bahwa tahun ini menjadi momen khusus baginya bersama umat Paroki St. Klaus Kuwu untuk menggemakan bersama pariwisata holistik dalam bidang wisata rohani. Kehadiran umat yang begitu banyak dalam misa hari ini menjadi tanda nyata bahwa umat di sini ingin menempatkan Bunda Maria dalam seluruh perjuangan dan pergulatan.

"Bunda Maria figur ibu yang mempersatukan semua umatnya," ungkap RD Geby Harim.

Lebih lanjut, RD Geby Harim menjelaskan bahwa perayaan ekaristi yang digelar hari ini merupakan Misa Pembukaan Bulan Rosario. Tujuan utamanya, adalah agar bersama umat, kita semua senantiasa selalu berziarah bersama Bunda Maria dalam hidup.

"Melalui misa ini kita semua diajak untuk terus membentuk persekutuan dalam kehidupan sosial sebagai tanda nyata kasih persaudaraan," pungkasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya oleh media ini (edisi 26 Januari 2022), Pastor paroki Santu Klaus Kuwu, RD. Gaby Harim mengungkapkan bahwa wisata Gua Maria Golo Renda merupakan salah satu titik sentral pariwisata holistik di paroki tersebut. 

Baginya, gua mari itu benar-benar memiliki keindahan alam dan entitas budaya yang secara kearifan lokalnya masih asli. 

"Berpastoral pariwisata berarti dalam semangat comunio dan misio, semua warga gereja dipanggil untuk menumbuhkembangkan pastoral pariwisata holistik integral dengan partisipasi semua umat dan pemangku kepentingan yang tentunya harus tetap bertumbuh di atas akar budaya lokal atau kearifan lokal masyarakat setempat," ungkap RD Geby Harim.

Lebih lanjut, RD Geby mengatakan, salah satu titik bidik wisata religius yang ada di wilayah Paroki St. Klaus adalah Gua Maria Golo Renda yang terletak di Wae Kang, Desa Bea Kakor, Kecamatan Ruteng tersebut. 

"Terkait ini, kami semua bersepakat dan juga ada kesamaan persepsi untuk penataan Gua Maria Golo Renda tersebut menjadi salah satu wisata religius yang ada di Wilayah Paroki St. Klaus. Secara khusus, kita sudah minta kesedian Kepala Desa Bea Kakor untuk bantu pembuatan jalan ke Gua Maria Golo Renda. Tentunya, paroki juga akan ikut berperan aktif dalam pembuatan pagar keliling di Gua Maria Golo Renda tersebut. 

Selain itu, kita juga sudah bangun komunikasi dengan bagian penerangan agar lokasi Gua Maria tersebut nantinya bisa dipasangi lampu," cetus RD Geby Harim. (Jivansi) ***