Mabar
Selasa, 19 Oktober 2021 13:18 WIB
Penulis:redaksi
Editor:Redaksi
LABUAN BAJO (Floresku.com) - Pelaksanaan ANBK untuk semua lembaga SMP di Kabupaten Manggarai Barat telah selesai. Proses pelaksanaannya pun tidak mudah. Guru dan murid benar-benar melewati ujian ANBK dengan berbagai macam tantangan.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadis PPO) Kabupaten Manggarai Barat, Bernardus Dandur kepada media ini menjelaskan bahwa pelaksanaan ANBK telah selesai. Namun, dalam pelaksanaannya ada beberapa kendala yang dihadapi di setiap sekolah di Kabupaten Manggarai Barat.
“Berkaitan dengan ANBK atau Asesmen Nasional Berbasis Komputer untuk tingkat SMP di Kabupaten Manggarai Barat sudah dilaksanakan dan telah selesai,” kata Bernardus.
Baca juga: Terkait Wakil Bupati, Julie Sutrisno Laiskodat: Partai Nasdem Siap 'Perang'
Bernadus menambahkan, dalam pelaksanaan ANBK memang ada kendala. Pertama berkaitan dengan jaringan. Namun, kendala ini dilaporkan oleh tim proktor ke Provinsi maupun ke pusat. Kendala yang dihadapi itu bukan hanya di sekolah-sekolah tertentu, tapi secara keseluruhan di Manggarai Barat termasuk Labuan Bajo sebagai kota Super Premium.
Lanjut Bernardus, kendala kedua yang dihadapi berkaitan dengan penyediaan fasilitas yang sangat minim.
"Kendala kedua yaitu berkaitan dengan fasilitas. Fasilitas itu memang menjadi kendala utama, tapi kegiatan ANBK tetap kita laksanakan. Karena ada istilahnya sekolah mandiri dan sekolah numpang. Sekolah mandiri artinya, dia melaksanakan ANBK di sekolahnya sendiri karena fasilitasnya cukup memadai. Lalu ada dari sekolah lain yang numpang ke sekolah mandiri untuk menggunakan fasilitasnya dalam melaksanakan ANBK. Itulah sebabnya ada istilah sekolah mandiri dan sekolah numpang".
Baca juga: Vaksinasi di Romarea, Kapolsek Nangapanda Sebut Antusias Warga Sangat Tinggi
Berkaitan dengan kerjasama antar sekolah pada saat pelaksanaan ANBK Bernadus menjelaskan itu memang instruksinya dari pusat.
"Itu memang instruksinya dari kementerian pendidikan terkait dengan ANBK. Jika ada sekolah yang belum mendukung berhubungan dengan fasilitas bahkan jaringan atau kelistrikan, bisa numpang di sekolah lain. Itu memang juknisnya dari pusat. Mereka sudah memikirkan kondisi sekolah-sekolah yang di pelosok", tutup Bernardus Dandur. (Tedy N)
8 bulan yang lalu