pariwisata
Minggu, 09 Januari 2022 12:43 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
LABUAN BAJO (Floresku.com) - Pelayanan Pariwisata di Gua Rangko Labuan Bajo sangat buruk. Hal ini disampaikan oleh salah satu wisatawan asal Jakarta saat berkunjung ke Labuan Bajo, Jumat, 7 Januari 2022.
Wisatawan itu berlibur ke kota super premium Labuan Bajo bersama keluarganya. Mereka ke Labuan Bajo ingin menikmati keindahan alam di Labuan Bajo yang disebut-sebut sebagai surga yang jatuh ke bumi, serta kualitas pembangunan yang super premium.
Namun, sampai di Labuan Bajo dan berkunjung ke Gua Rangko, pelayanan yang mereka alami bukan lagi seperti yang disebut-sebutkan itu. Mereka justru merasakan pelayanan yang buruk.
Salah satu wisatawan itu bernama Sarif menyampaikan, pada saat menumpangi motor laut, mereka harus melewati Dermaga kayu yang sudah rapuh. Kayunya banyak yang lapuk dan berlubang-lubang.
"Sampai di Kampung Rangko, kami harus naik motor laut dan melewati dermaga yang rapuh dan berlubang-lubang. Kondisi ini tentunya sangat beresiko tinggi jika wisatawan jatuh", kata Sarif.
Sampai di Gua Rangko mereka menyerahkan uang tiket 20 ribu rupiah per orang. Namun, ada pengalaman tidak nyaman di sana di mana toilet tidak bersih dan persediaan air tidak ada.
Pada saat mau pulang juga, wisatawan lainnya mengeluh karena motor laut yang mengantar mereka ke Gua Rangko tidak datang jemput kembali. Mereka terpaksa menunggu dalam waktu yang cukup lama.
Sarif mengatakan pemerintah harus segera benahi dan mendidik pemilik motor laut seperti itu. Sehingga service kepada wisatawan harus ditingkatkan.
"Pemerintah harus mendidik pemilik motor laut seperti ini. Orang Flores sangat lemah untuk service kepada wisatawan. Karena kultur setempat adalah bagian dari daya tarik wisata juga. Kultur pelayanan dan tata krama", katanya.
Sarif menambahkan, hal lain yang harus diperhatikan juga, yaitu di kantor pembelian tiket masuk tidak ada cctv. Tentunya, ini sangat tidak baik dari sisi management control.
"Tidak ada cctv di kantor pembelian tiket. Ini sangat memprihatinkan dari aspek management control Pemda terhadap berapa banyaknya wisatawan yang datang. Dan berapa rupiah jumlah uang yang harus disetor kepada kas daerah. Saya pikir ini berefek pada biaya pemeliharaan fasilitas seperti toilet", tambahnya.
Namun, jika pemasukan di Gua Rangko tidak jelas, maka akan berimbas pada tidak adanya dana untuk memperbaiki fasilitas umum di sana. (Tedy N). ***
setahun yang lalu