Kabupaten Manggarai
Senin, 08 November 2021 20:37 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
RUTENG (Floresku.com) - Sebanyak 13 Calon Kepala Desa (Cakades) yang berasal dari 5 desa di wilayah Paroki St. Klaus-Kuwu mengikuti kegiatan rekoleksi dan misa perutusan, bertempat di Gereja Paroki St. Klaus Kuwu pada Senin, 8 November 2021.
Adapaun kegiatan ini digelar berkat kerja sama antara Plt Camat Ruteng, Lody Moa dan juga Pastor Paroki St. Klaus Kuwu, RD Gabriel Harim dengan menghadirkan RD Ompi L Latu sebagai pemberi materi rekoleksi dan pemimpin perayaan ekaristi.
Selain itu, dalam kegiatan ini juga hadir Pastor pembantu Paroki St. Klaus Kuwu, RD Riano Tagung, para panitia Pilkades, perangkat desa dan BPD, Babinkamtibnas Desa Poco Likang dan 13 Cakades dari lima desa, yang terdiri dari 2 Cakades dari Desa Bea Kakor, 4 Cakades dari Desa Kakor, 2 Cakades dari Desa Benteng Kuwu, 2 Cakades dari Desa Poco Likang, dan tiga cakades dari Desa Compang Namut.
Pantauan jurnalis media ini terlihat bahwa seluruh rangkaian kegiatan rekoleksi dan misa perutusan tersebut berjalan dengan lancar dan aman. Semua yang hadir pun terlihat mengenakan masker dan mengikuti seluruh kegiatan yang diadakan tersebut dengan penuh hikmat.
Jangan Saling Menjelekkan dan Jangan Membuat Tuhan Sakit Hati
RD Ompi dalam materi Rekoleksinya mengajak para Cakades dan semua yang hadir agar jangan pernah menyimpan dendam dengan siapapun sebab sekuat apapun perjuangan kita, semuanya tetap tergantung pada Tuhan.
"Karena itu, kita berjuang sekali. Dan itu memang betul. Namun, semuanya memang tergantung pada Tuhan," ungkapnya.
RD Ompi mengingatkan dan mengajak para Cakades asupaya tidak saling menjelekkan satu sama lain, khususnya sesama calon dan sebaiknya datang dan sampaikan itu kepada Tuhan.
"Jadi, kalau kita mau kalahkan orang, dan biasanya itu kita lakukan dengan menjelekkan orang, mulai dari cara berpakaian dan lainnya lalu kita mulai cari trik untuk menjatuhkannya. Saya ingatkan agar hati-hati. Mungkin selama ini, sebelum hari pemilihan tanggal 11 November 2021, kita seringkali menyakiti hati orang, karena itu lebih baik datang bertemu dengan Tuhan dan sampaikan itu kepada Tuhan," cetus RD Ompi .
RD Ompi juga menyentil tentang adanya ilmu gaib. Dikatakannya bahwa mereka yang suka pergi ke tempat peramal sebetulnya bahwa mereka sedang membuat Allah cemburu, terluka. Karena itu pula, dirinya meminta para Cakades agat berhati-hati dengan itu. Siapa saja yang pergi ke peramal tentu akan disakiti. Sebab, ada saja cara Tuhan menghardik kita untuk kembali kepadaNya.
"Roh persaingan seringkali memberi bisikan yang membuat kita bertanya tentang adanya ilmu gaib yang dipakai oleh pihak lawan. Saya omong memang agar hati-hati. Mereka yang suka pergi ke tempat peramal sebetulnya bahwa dia sedang membuat Allah cemburu, terluka. Jadi Bapa/Ibu, jika kita pergi ke tempat peramal, maka bukan tidak mungkin suatu waktu kamu juga akan disakiti oleh Allah. Siapa saja yang pergi ke peramal, dia akan disakiti. Sebab, ada saja cara Tuhan menghardik kita untuk kembali. Maka semua orang yang pergi cari ke orang pintar, suatu waktu akan ada cara Tuhan mengembalikan dia dengan menghancurkan semuanya itu," ungkapnya.
Pada bagian akhir rekoleksinya, RD Ompi mengajak para Cakades agar di masa persiapan ini datang kepada Tuhan dan minta ampun untuk segala tingkah laku yang membuat Tuhan sakit hati. Dan solusi yang terbaik adalah kembali kepada Tuhan, maka kedamaian dan ketenangan batin akan dengan mudah ditemukan.
"Jadi tolong sebelum tanggal 11 ini berdoa kepada Tuhan dan biarkan Tuhan sendiri yang berkerja. Tidak usah menjelekkan si A atau Si B. Tapi biarkan Tuhan yang berkerja. Karena itu, sekali lagi saya ingatkan agar dalam mengakhiri sebuah pertarungan, mereka yang tidak menang alias kalah, tolong 'Neka Beti Nai' (jangan sakit hati). Awas darah keturunan. Kalau anda mau bahagia, maka lepaskan semua sakit hati itu maka kamu akan dipenuhi dengan suka cita. Semoga Tuhan bekerja dengan baik dan menjadikan hidupmu jauh lebih baik. Amin," tutup RD Ompi.
Perayaan Ekaristi
Usai rekoleksi, para Cakades diarahkan untuk mengikuti perayaan ekaristi yang dipimpin oleh RD Ompi dengan didampingi oleh dua Imam Paroki St. Klaus Kuwu, RD Gabriel Harim dan RD Riano Tagung.
Dalam kotbahnya, RD Ompi engatakan bahwa pada masa pemilihan kepala desa ini, hal yang paling berat dalam diri kita adalah mengendalikan emosi. Lalu, kalau kita datang kepada Tuhan dan mengandalkan Tuhan dalam hidup kita maka kita dapat mengendalikan emosi.
"Karena itu pula, kita sekalian juga diajak untuk datang kepada Tuhan dan mintalah kebijaksanaan supaya Tuhan bekerja dalam diri kita," ungkap RD Ompi.
Kegiatan inipun dilanjutkan dengan berkat perutusan yang dipimpin oleh RD Ompi dengan didampingi oleh dua imam Paroki St. Klaus Kuwu, RD RD Gabriel Harim Pr dan juga RD Riano Tagung Pr. Terlihat Para Cakades yang sudah tampak berdiri di depan Altar pun direciki dengan air berkat. Kegiatan inipun berlanjut dengan pembacaan 'Deklarasi Damai' oleh ketiga belas Cakades yang dipimpin oleh Plt Camat Ruteng, Lody Moa dengan disaksikan oleh tiga orang Imam.
Kata Sambutan
Sementara itu, Pastor Paroki St. Klaus Kuwu, RD Gabriel Harim dalam sambutannya menyampaikan puji dan syukur kepada Tuhan dan juga ucapan terimakasih kepada Plt Camat Ruteng dan semua yang hadir dan telah terlibat aktif dalam mendukung kegiatan tersebut serta RD Ompi yang telah hadir di Paroki St. Klaus Kuwu dan memberikan rekoleksi.
"Puji dan syukur kepada Tuhan karena atas berkat dan bimbingannya, kita semua bisa dipertemukan dalam kegiatan rekoleksi dan misa perutusan serta deklarasi damai hari ini. Dan Sebagai Pastor Paroki St. Klaus-Kuwu, saya juga menyampaikan terimakasih kepada Plt Camat Ruteng dan semua yang telah mendukung dan terlibat dalam kegiatan ini, secara khusus juga kepada Romo Ompy dengan permenungannya yang sangat luar biasa. Terima kasih telah memberikan penguatan kepada kami semua, terutama kepada para Calon kepala desa di wilayah Paroki St. Klaus Kuwu," ujar RD Gabriel Harim.
RD Gabriel Harim mengatakan bahwa kegiatan ini sebetulnya juga diadakan sebagai bentuk dukungan dan tanggung jawab serta perhatiannya sebagai gembala umat di Paroki St. Klaus Kuwu. Karena itu, dirinya berharap agar Pilkades yang digelar pada 11 November 2021 mendatang bisaberjalan dengan aman dan damai.
"Dengan itu, mungkin selama ini ada gesekan-gesekan ringan, karenanya kita sampaikan bahwa 'One leso's saler, One wae's lau'r. Dan sebagai gembala umat, masih kata RD Gabriel Harim Pr, 'weong keta nai daku eme nenggo umat daku ce Paroki St. Klaus ho bete landing le Pilkades. Toe keta danga di'an," ungkap RD Gabriel Harim.
RD Gabriel Harim menambahkan bahwa sebagai gembala umat, gejolak hati dan batinnya terasa lain bila ada umat yang berselisih karena Pilkades. Karena itu pula, dirinya menaruh harapan dan kepercayaan kepada para Cakades ini agar wajib menciptakan kondisi yang damai.
"Kita dengan satu tekat agar penyelenggaraan Pilkdes separoki St. Klaus Kuwu ini berjalan dengan sukses dan aman serta penuh dengan kedamaian," kata RD Gabriel Harim.
Senada dengan itu, Babinkamtibnas Desa Poco Likang, Lukman dalam sambutannya mengingatkan semua yang hadir dalam kegiatan tersebut untuk menghindari perjudian dalam Pilkades dan secara bersama menjaga situasi yang ada agar tetap aman, tertib dan damai.
Lukman mengatakan bahwa,perjudian seringkali menjadi api dalam proses Pilkades. Karena itu, dirinya meminta dukungan dan kerja sama para Cakades dan panitia serta semua yang hadir agar menghindari adanya perjudian dan melaporkan kepada dirinya apabila ada oknum yang diketahui melakukan perjudian dalam Pilkades mendatang.
"Tolong bantu saya menciptakan situasi dan kondisi yang aman mulai dari sekarang sampai seterusnya. Bukan karena Pilkades kita saling ejek karena sejatinya antara kalah dan menang itu sudah wajar. Namanya kompetisi, tentu ada yang kalah dan ada yang menang. Yang kalah harus terima kenyataan yang ada; dan juga yang menang, diharapkan bisa kendalikan massa atau pendukung. Tidak perlu saling mengejek. Dan bagi oknum yang diketahui melakukan perjudian, kalau saya dapat ada yang lakukan perjudian maka saya akan bawa ke Polres. Tolong sampaikan ke saya kalau ada yang melakukan hal tersebut. Saya tegaskan sekali lagi, kalau saya dapat, saya tidak segan-segan bawa ke Polres karena seringkali menjadi sumber api," ungkap Lukman.
Lebih jauh, Lukman mengajak kepada semua yang hadir agar menjadi polisi untuk diri sendiri.
"Dalam setiap rapat saya selalu sampaikan bahwa jadilah polisi untuk diri sendiri. Dalam arti bahwa kita kendalikan emosional kita sendiri. Mari kita sukseskan pemilihan kepala desa ini. Kalaupun ada pelanggaran, kita percayakan penyelesaiannya kepada panitia penyelenggara," ungkap Lukman.
Pada tempat yang sama, Plt Camat Ruteng Lody Moa dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama dan komunikasi yang intens yang dibangun secara positif antara pemerintah kecamatan Ruteng dengan Pastor Paroki St. Klaus Kuwu. Di dalamnya, komunikasi dan koordinasi menjadi hal yang sangat penting dalam semua aspek pembangunan. Karena itu, Plt Camat Ruteng menyampaikan terimakasih untuk kepedulian dari pastor Paroki St. Klaus Kuwu dalam upaya bersama menciptakan kedamaian dan keamanan pada beberapa desa di Wilayah Paroki St. Klaus Kuwu yang melaksanakan PILKADES.
"Kita semua harus berkolaborasi, dalam semua aspek kehidupan dan pembangunan karena sejatinya kita tidak bisa bekerja sendirian. Karena itu pula, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih karena Gereja juga punya kepedulian untuk bekerja bersama-sama mengusahakan, menciptakan situasi yang aman dan damai serta kondusif, terutama pada beberapa Desa yang akan menyelenggarakan Pilkades di wilayah Paroki St. Klaus. Sejatinya, kegiatan yang terselenggara hari ini juga menjadi bagian dari upaya untuk menjaga suhu atau tensi politik tetap berada pada suhu dan tekanan yang normal. Sehingga, kemungkinan buruk yang tidak diinginkan bisa diminimalisir bahkan dihilangkan," ujar Lody Moa.
Lebih jauh, Lody Moa mengatakan bahwa sebenarnya, kegiatan ini mengikutsertakan seluruh Cakades dari 13 desa di wilayah Kecamatan Ruteng yang akan melangsungkan Pilkades. Tetapi, dalam mengambil keputusan tersebut, dirinya mempertemukan semua Pjs Kades, panitia dan BPD untuk bicarakan hal tersebut di Kantor Camat Ruteng.
"Dan dari hasil pertemuan yang dilakukan secara bersama, beberapa diantaranya menyampaikan keberatannya dengan alasan bahwa di wilayahnya sudah ada Parokinya tersendiri. Karena itu, yang hadir pada hari ini adalah para Cakades dari 5 desa yang berada di wilayah Paroki St. Klaus Kuwu," ungkap Lody Moa.
Meski demikian, lanjut Lody Moa, beberapa hari sebelumnya sudah dilakukan deklarasi damai yang dilakukan secara bersama dengan semua Cakades dari 13 desa di Kecamatan Ruteng yang berpusat di Aula Kantor Camat Ruteng di Cancar.
Lebih jauh, Lody Moa menegaskan bahwa untuk kepentingan bersama, Bonum 'Comune tetap harus dilakukan dengan Omnia in Caritate' (lakukan semuanya itu dengan kasih), agar tercapai Pilkades yang aman dan Damai.
"Saya yakin bahwa semua yang maju sebagai Cakades punya niat baik. Mereka mau lakukan sesuatu yang baik yang didasari oleh keinginan yang baik pula. Dan niat itu harus dimateraikan dengan kasih dan cinta," cetus Lody Moa.
Lody Moa juga mengingatkan para Cakades dan semua yang hadir dalam kegiatan tersebut bahwa dirinya akan mengambil tindakan tegas bagi oknum ataupun siapa saja yang dengan sengaja mengganggu kelancaran, ketertiban selama berlangsungnya Pilkades di Kecamatan Ruteng. Dengan itu pula, dirinya meminta kerja sama para Panitia, kepala desa, perangkat desa dan BPD untuk menyukseskan pelaksanaan Pilkades di Kecamatan Ruteng dengan menjadi pelaksana dan pengawas yang baik.
"Saya tidak segan-segan untuk mengambil tindakan tegas bagi oknum-oknum ataupun siapa saja yang mengganggu ketertiban dalam Pilkades. Kami akan ambil tindakan tegas, tentu mengedepankan pendekatan persuasif. Karena itu pula, saya meminta kerja sama para Panitia, kepala desa dan prangkat desa untuk menjadi pelaksana dan pengawas yang baik dalam Pilkades mendatang sehingga proses pelaksanaan Pilkades dapat berjalan dengan baik, aman tertib dan Sukses serta diwarnai dengan kedamaian," tutupnya. (Jivansi)
setahun yang lalu